ANGGAPLAH SEBAGAI SUATU KEBAHAGIAAN APABILA JATUH KE DALAM PENCOBAAN

ANGGAPLAH SEBAGAI SUATU KEBAHAGIAAN APABILA JATUH KE DALAM PENCOBAAN

(Penatua Liu Bang Xing)

 

PENGENALAN

Cubaan merupakan satu tugas yang sukar, dan semua orang berharap tidak akan menghadapi cubaan. Tetapi mengapa orang-orang kudus dahulu memberitahu kita untuk “anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan”? Persoalan ini adalah tentang kepercayaan dan iman. Mari kita mula berfikir dan meneroka dengan kata-kata pengalaman rasul-rasul:

  1. Rasul Yakobus berkata: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yak 1:2-4).
  2. Rasul Paulus berkata: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” (Rm 5:3-5).
  3. Rasul Petrus berkata: “Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.” (1 Ptr 1:5-7).

Bagaimana menjadikan cubaan sebagai “kebahagiaan” melalui ujian iman serta perubahan, promosi, dan transformasi iman kepercayaan? Perjalanan iman kepercayaan ini perlu difikirkan dan diterokai dengan hati kita.

 

ISI UTAMA

A. KESEDARAN TENTANG PENDERITAAN DALAM COBAAN: 

  1. Penderitaan ialah gambaran sebenar hidup manusia (Ayb 14:1; Mzm 90:10; Kej 47:9).
  2. Serangan dan godaan Iblis(Ayb 1:9-12, 13-21, 2:1,10; 2 Kor 12:7-10).
  3. Daripada kehendakbaik Tuhan: baptisan api (Kis 14:22; Rm 8:28, Mzm 119:67,71) seperti hidup Yusuf.
  4. Ketika pemercaya dicubai, sebenarnya ada peperangandi langit dan di bumi (Dan 10:2-7, 12-14). Kita hanya melihat latihan-latihan di bumi, tetapi kita tidak dapat melihat bahawa dunia rohani juga berperang.

 

B. ANGGAPLAH SEBAGAI SUATU KEBAHAGIAAN

1. Ketahuilah bahawa Tuhan mengasihimu, dan segalanya berasal daripada Tuhan (Mzm 39:10):

  • Hal-hal cubaan dipersetujui oleh Tuhan, dan segala sesuatu mengenai manusia berada dalamtangan Tuhan (Yes 45:7).
  • Hal-hal percobaan adalah kerana Tuhan menghendaki kita belajar untuk memahami kehendak Tuhan (Mzm 143:10).
  • Penderitaan ialah berkat Tuhan yang menyamar. Setelah melalui cubaandan penderitaan, seseorang akan memahami kehendak Tuhan, dan kemudian pasti diikuti dengan berkat Tuhan (Ayb 42:1-6).
  • “Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil…” (1 Ptr 2:20-21).

 

2. Belajarlah (Flp 4:11) untuk hidup kerana percaya, bukan kerana melihat (2 Kor 5:7):

Belajar bertekun, menanti, dan mengharapkan kerana percaya dalam pengetahuan, kehidupan, dan iman kepercayaan. Bak kata pepatah: “untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak” dan “jual sutera, beli mastuli”.

  • Bertekun: Ketekunan→ tahan uji → pengharapan → kejayaan (Rm 5:3-5).
  • Menanti: Menantidengan sabar → doa (Flp 4:6,7; Mzm 37:7) → serahkan kepada Tuhan (1 Ptr 5:7; Mzm 62:6-9, 37:3-5).
  • Mengharapkan: Menantikan Yesus (Yud 20-21).

 

3. Alamilah: Sukacita besar pertumbuhan tubuh daging dan jiwa roh (1 Tes 2:19-20):

  • Dilindungi oleh Tuhan,memberikan sukacita tubuh daging dan jiwa roh (Yoh 16:33, 14:27; Mzm 39:10; Yes 30:15).
  • Sukacita doadimakbulkan dan permohonan didengar oleh Tuhan (Mat 18:19, 7:7-8).
  • Sukacita membaca Alkitab danmemahami kehendak Tuhan (Mzm 119:130; Neh 8:8,10-12).
  • Sukacita menyanyikidung puji-pujian, bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati (Ef 5:19; Kis 16:25).
  • Sukacita menyerahkan kepada Tuhan denganiman (1 Ptr 5:7; Mzm 37:7).
  • Sukacitamenerima kasih (berkomunikasi antara satu sama lain dalam terang) (2 Yoh 4,12).
  • Sukacita menerima berkat berganda daripada Tuhan(Ayb 42:10-15).

 

 

KESIMPULAN

Paulus memberitahu kita: “Aku sangat bersukacita dalam Tuhan… Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.” (Flp 4:10-14). Kesedaran dan pembelajaran merupakan topik yang penting. Pembelajaran tentang iman kepercayaan dan usaha terhadap kebahagiaan perlu dinantikan dengan tekun dan dengan mencari kehendak Tuhan. Jangan putus asa, kecewa dan mengundurkan diri sebelum mencapai cita-cita. Penderitaan dan kesusahan tidak dapat dielakkan. Kita tidak boleh menderita sia-sia, “pada hari malang ingatlah” (Pkh 7:14). Ingat, membuat refleksi, peroleh kesedaran, mendapat kekuatan baharu (Yes 40:31). “Selama umurmu kiranya kekuatanmu.” (Ul 33:25). Cukuplah kasih karunia Tuhan bagiku, seperti duri di dalam daging Paulus (2 Kor 12:7,1-10). Tuhan mahu menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya di dalam kita melalui penderitaan (Yoh 9:3). Seperti kata pemazmur: “Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak. Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami; Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menepuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.” (Mzm 66:10-12).

Dalam kehidupan nyata, ingatlah untuk kurang mengeluh, lebih bersyukur, banyak berdoa, banyak serahkan kepada Tuhan, dan menanti dengan sabar. Dengan itu, pasti ada damai sejahtera dan sukacita yang tidak berkesudahan. “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan” juga dapat difahami dan diterima.