ENTITI PERJANJIAN KASIH – KRISTUS
Daripada Perjanjian Lama kepada Perjanjian Baru, perjanjian yang diadakan antara Tuhan dengan manusia telah mengalami perubahan yang besar. Di bawah Perjanjian Baru, hubungan antara Tuhan dengan manusia adalah bahawa Tuhan menuliskan hukum Taurat dalam hati manusia dan menghapus dosa manusia (Yer 31:31-34). Hubungan baharu ini menekankan tanggungjawab dalaman, tanggungjawab peribadi, pengampunan yang lengkap dan pengampunan yang muktamad. Kasih yang dinyatakan dalam Perjanjian Baru ialah kasih Kristus yang panjang, luas, tinggi, dan dalam (Ef 3:18).
PANJANG
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang “Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya” (Yoh 13:1). Kasih ini ialah kasih yang kekal (Yer 31:3). Masanya panjang, dan untuk selama-lamanya. Persekitaran akan berubah, hati manusia akan berubah, keadaan akan berubah, tetapi kasih Yesus tetap sama dan tidak akan pernah berubah (Ibr 13:8).
Petrus pernah bermegah di hadapan Yesus bahawa dia akan mengikuti Yesus ke mana-mana jua, dan bahkan bersedia untuk masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Yesus tanpa penyesalan. Tetapi kemudian, apabila Yesus ditangkap, Petrus telah menyangkal Tuhan sebanyak tiga kali sebelum Dia diadili dan dihukum. Betapa besarnya dosa pengkhianatan ini. Setelah Petrus menyangkal Tuhan, dia melihat pandangan mata Yesus, lalu dia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Namun, kasih Yesus tidak berubah. Sebelum itu, Dia telah berdoa untuk Petrus supaya imannya jangan gugur (Luk 22:32). Kemudian, Dia memberikan kuasa Roh Kudus (Kis 1:8) sehingga Petrus tampil dengan berani pada hari Pentakosta untuk memberikan kesaksian.
Paulus sangat terharu dengan pengampunan Yesus. Paulus merupakan orang yang paling giat menganiaya umat Kristian. Ketika Stefanus dibunuh, Paulus juga bersetuju (Kis 8:1). Namun Yesus menampakkan diri kepadanya dan memanggil dia supaya bertaubat. Tuhan juga mengutusnya sebagai rasul kepada orang bukan Yahudi. Seperti yang disebutkan dalam kitab Mazmur: “sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.” (Mzm 103:12).
LUAS
Kasih Yesus melampaui diskriminasi kaum dan agama. Tuhan meminta air minum daripada perempuan Samaria. Perempuan itu berpendapat bahawa orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria, maka mereka tidak boleh berkongsi timba untuk minum air. Kemudian, dia mempersoalkan di manakah tempat ibadah, apakah di gunung Gerizim? Atau di Yerusalem? Perempuan itu mengenali Yesus sebagai Kristus (bahasa Yunani yang bermaksud Yang Diurapi) dan Mesias (bahasa Ibrani, juga bermaksud Yang Diurapi). Banyak orang Samaria telah menjadi percaya kepada Yesus. Oleh itu, sasaran Injil Kristus adalah sangat luas, dan semua umat manusia ialah sasaran Injil. Sama seperti salasilah Yesus yang dicatatkan dalam Injil Lukas yang mengatakan bahawa Adam ialah anak Tuhan (Luk 3:38). Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran (1 Tim 2:4).
Amanat Injil yang diterima oleh rasul daripada Tuhan Yesus ialah “jadikanlah semua bangsa murid Tuhan” (Mat 28:19), “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15), “dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Luk 24:47), “menjadi saksi Tuhan di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kis 1:8).
Yesus bahkan membasuh kaki Yudas Iskariot. Dia tahu bahawa Yudas kerasukan Iblis, dan rancangan untuk mengkhianati Yesus sudah ada dalam hatinya. Yesus masih bertoleransi dengannya. Tanpa kata-kata, tetapi dengan tindakan, Tuhan mahu mendapatkannya dengan harapan untuk mempengaruhinya. Walaupun tidak berjaya, tetapi tindakan itu memberikan dorongan besar kepada kita. Apabila anak yang hilang itu kembali ke pangkal jalan, ayahnya telah menunggu di depan pintu (Luk 15:11-32).
TINGGI
Betapa ajaibnya anugerah keselamatan Yesus. Anugerah keselamatan ini adalah di luar hikmat dan pemikiran manusia. Dia bahkan memilih orang biasa yang tidak terpelajar untuk menjadi murid-Nya (Kis 4:13). Tuhan meninggikan mereka yang dipandang rendah oleh orang lain. Para rasul kemudiannya menjadi sokoguru jemaat (Gal 2:9).
Orang Yahudi mematuhi hukum Taurat dan perintah-perintah. Mereka bahkan menambahkan banyak hukum secara lisan dengan nama sebagai pagar untuk melindungi hukum Taurat, tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk mengawal hidup mereka. Terdapat 39 perkara yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Dari segi pemakanan pula, pinggan makan perlu dibezakan untuk makanan daging dan hasil tenusu. Waktu makan juga dibezakan. Namun Yesus berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Mat 5:17-18). Seperti tingginya langit daripada bumi, demikianlah tingginya jalan Yesus daripada jalan manusia dan rancangan Yesus daripada rancangan manusia (Yes 55:9).
Kebenaran Yesus membolehkan manusia memperoleh kemerdekaan yang sejati, tidak lagi diperhamba oleh dosa, dilepaskan daripada tubuh maut yang lemah (Rm 7:19-24), dan melampaui dua hukum yang berperang dalam hati. “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Rm 8:37).
DALAM
Yesus tahu bahawa kematian Lazarus hanyalah tertidur. Walaupun sudah empat hari Lazarus berada dalam kubur, Yesus tetap mahu membangkitkannya. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka menangislah Yesus. Betapa bersungguh-sungguhnya kasih ini (Yoh 11:33-36).
Di kota Nain, Yesus bertemu dengan rombongan pengebumian anak lelaki tunggal kepada janda. Bagaimana janda ini dapat bertahan pada masa hadapan tanpa suami sebagai sandaran, dan kehilangan anak lelaki tunggal pula sebagai harapan? Ketika Yesus melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Kemudian, Dia membangkitkan orang mati itu (Luk 7:11-17). Kasih Yesus yang dalam ini tidak menunggu permohonan janda, sebaliknya mengambil inisiatif untuk menunjukkan belas kasihan dan pertolongan.
Ketika bersama dengan murid-murid, Yesus mengalami keterbatasan fizikal. Murid-murid tidak dapat memahami dan menanggung banyak hal kerana halangan dalam gambaran Anak Manusia – hamba. Walau bagaimanapun, Yesus berjanji akan memberikan Roh Kudus kepada mereka. Roh Kebenaran akan memimpin murid-murid ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:12-13).
Roh hikmat dan wahyu akan mencurahkan kasih Kristus ke dalam hati kita dan menjadikan mata hati kita terang agar kita mengenal anugerah keselamatan Kristus dengan benar (Ef 1:17-18). Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati -. Akan tetapi Allah menunjukkan kashi-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Rm 5:5-8).
Perjanjian kasih Kristus adalah melampaui segala pengetahuan, dan dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau fikirkan (Ef 3:19-20). Setelah menerimanya, kita harus mengikuti perintah baharu Yesus: Saling mengasihi. Sama seperti Kristus telah mengasihi kita, demikian pula kita harus saling mengasihi.