HUBUNGAN ANTARA KRISTUS DENGAN JEMAAT
Hubungan antara Kristus dengan jemaat merupakan tema utama rancangan penyelamatan dan penebusan Tuhan. Rahsia ini telah tersembunyi dalam Tuhan yang menciptakan segala sesuatu. Rahsia ini tidak diberitakan kepada anak-anak manusia pada zaman angkatan-angkatan dahulu, dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, dan dinyatakan dalam roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus. Kini, kita dapat memahami rahsia ini melalui Alkitab yang ditulis oleh rasul-rasul dan nabi-nabi, dan di bawah bimbingan Roh Kudus. Di samping itu, kita harus menyebarkan rahsia ini kepada bangsa asing supaya semua orang dapat memahami rahsia Kristus, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Ef 3:2-11; 2 Tim 1:9).
Roh Kudus menerangkan rahsia rohani kepada kita. Sebilangan besar rahsia ini dinyatakan melalui perkara-perkara konkrit untuk memudahkan pemahaman kita. Pelajaran ini akan menyenaraikan beberapa butiran daripada Alkitab untuk berkongsi rahsia rohani ini.
Satu, Jemaat ialah Tubuh Kristus
Tubuh Kristus ialah badan utama rancangan penyelamatan dan penebusan Tuhan serta merupakan sebuah rahsia yang besar. Paulus berkata: “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”” (1 Tim 3:16).
Tuhan menggenapi kasih karunia penyelamatan dan penebusan yang besar melalui tubuh Kristus. Pada waktu yang sama, Dia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut. Oleh Injil (gereja), Dia mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Paulus menggunakan jemaat sebagai tubuh Kristus untuk menjelaskan rahsia keselamatan (Ef 1:23; 2 Tim 1:10). Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia (Ef 1:5-10).
1. Kesatuan hidup (Rm 6:3-9)
“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.” (1 Kor 12:13). “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.” (Gal 3:27-28). Oleh itu, kita dibaptis dan dilahirkan kembali melalui iman kepada Kristus Yesus lalu menjadi ciptaan baru, Anak Tuhan. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus dan berhak menerima janji Allah (Gal 3:28, 4:6; Rm 8:17).
2. Hubungan sesama anggota (1 Kor 12:12-27)
“Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.” (1 Kor 12:27). Segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh. Setiap anggota dikaitkan kepada satu tubuh dan tidak boleh wujud secara bersendirian. Setiap anggota adalah sangat diperlukan. Tuhan mengatur semua anggota tubuh menurut kehendak-Nya. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, – yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita (Ef 4:16).
3. Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef 4:11-13)
Oleh sebab jemaat ialah tubuh Kristus, maka jemaat mesti mencapai kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus agar dapat menyatakan rupa Kristus. Kristus datang ke dunia dalam tubuh daging, bertumbuh daripada bayi kepada kanak-kanak, bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Dia makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Luk 2:40,52). Oleh itu, jemaat harus mencapai kedewasaan penuh dalam Kristus. Setiap orang harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan karunia yang diberikan oleh Tuhan bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Setiap anggota harus mendengar firman, menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, dan berhubung dengan kehidupan yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, supaya dibaharui di dalam roh dan pikiran, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya (Ef 4:20-24).
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu, mesti mempunyai perawakan dan rupa Kristus serta menyatakan gambaran Tuhan.
Dua, Pokok Anggur yang Benar (Yoh 15:1-8)
Tuhan Yesus berkata: “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.” Tuhan menggunakan perumpamaan ini untuk menjelaskan hubungan erat antara jemaat Tuhan dengan Kristus dan mengajar murid-murid untuk menghasilkan buah yang banyak serta memuliakan Bapa, Tuhan yang benar.
1. Pemupukan Bapa (Yoh 15:1-3)
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal – Yesus Kristus, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya oleh Dia. Semua orang yang percaya dalam nama Yesus Kristus diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12). Bapa yang di syurga mengasihi anak-anak-Nya sehingga memberikan Roh Kudus untuk meyertai murid-murid selamanya. Roh kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada murid-murid dan memimpin murid-murid ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 14:26, 16:13). Dia memotong dan membersihkan ranting-ranting dengan firman kebenaran supaya ranting lebih banyak berbuah (Yoh 15:2-3).
Oleh itu, Tuhan menyampaikan firman kepada murid-murid melalui Tuhan Yesus. Mereka tahu benar-benar, bahwa Kristus datang dari pada Allah Bapa, dan mereka percaya bahawa Bapa yang telah mengutus Yesus Kristus (Yoh 17:8). Sebelum Tuhan Yesus terangkat ke syurga, Dia khasnya mendoakan murid-murid. Dia memohon kepada Bapa agar memelihara murid-murid dalam nama Tuhan, iaitu nama Tuhan yang telah diberikan kepada Kristus, supaya mereka menjadi satu sama seperti Bapa dan Kristus adalah satu. Dia juga meminta agar Bapa melindungi murid-murid daripada yang jahat dan menguduskan murid-murid dalam kebenaran, iaitu firman Tuhan agar dunia tahu bahawa kasih Tuhan yang agung dinyatakan dalam Yesus Kristus (Yoh 17:11-23).
2. Berhubung dengan Kristus (Yoh 15:4-6)
Tuhan Yesus berkata: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Tuhan mengasihi jemaat (orang-orang yang tergolong sebagai milik-Nya) sampai kepada kesudahannya. Oleh itu, Dia membasuh kaki murid-murid dengan air dan firman supaya murid-murid mendapat bahagian dalam Tuhan, bersih seluruhnya, dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia (Yoh 13:1-17; Ef 5:26-27; 2 Tim 2:21).
Tuhan Yesus berkata: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu (mendapat bahagian dalam Tuhan). Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi (saling membasuh kaki), seperti Aku telah mengasihi kamu. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yoh 15:9-14).
Oleh itu, murid-murid tidak boleh meninggalkan jemaat. Kita harus selalu saling mengasihi dalam persekutuan jemaat. Dengan berbuat demikian, Tuhan akan selalu menyertai kita sehingga kita dapat menghasilkan lebih banyak buah.
3. Impian menjadi kenyataan
Tuhan Yesus berkata: “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yoh 15:7-8).
Sekiranya kita sering berkongsi firman Tuhan dalam persekutuan jemaat, Roh Kudus akan membimbing kita untuk memahami kehendak Tuhan dan mengetahui perkara-perkara yang Tuhan mahu kita lakukan, seperti sahabat (Yoh 15:15). Apabila kita memahami perkara-perkara yang Tuhan mahu kita lakukan, kita akan mempunyai hati yang bersedia hidup untuk Tuhan kerana dikuasai oleh kasih Kristus. Kita berdoa dan memohon, maka Tuhan akan menjayakannya bagi kita.
Tuhan pernah berjanji: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak (jemaat).” (Yoh 14:12-13).
Cabang-cabang yang berhubung dengan pokok anggur yang benar pasti akan menghasilkan buah yang banyak dan memuliakan Tuhan lalu menjadi murid Tuhan yang sejati untuk memenuhi kehendak Tuhan yang indah.
Tiga, Kandang Domba Kristus
Tuhan Yesus pernah menggunakan perumpamaan kandang domba untuk menggambarkan hubungan-Nya dengan murid-murid (Yoh 10:1-5).
1. Kristus ialah pintu domba
“Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:9-10).
Paulus berkata: “Tuhan menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia.” (1 Tim 2:4-6). Rasul Petrus bersaksi: “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12). Tuhan memberikan Yesus Kristus kepada dunia supaya mereka memperoleh hidup kerana percaya kepada-Nya. Jadi hanya mereka yang masuk melalui pintu ini akan menerima kehidupan berkelimpahan yang diberikan oleh Kristus.
Paulus berkata bahawa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematian-Nya dan dikuburkan bersama-sama dengan Dia, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Kita semua telah dibaptis dengan iman lalu memasuki pintu ini dan menjadi domba Tuhan. Kita menikmati kasih Tuhan dan dijaga oleh Bapa di dalam kandang domba Tuhan (Yoh 10:28-29).
2. Kristus juga gembala yang baik
Tuhan Yesus berkata: “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa.” (Yoh 10:11,14-15).
Tuhan merupakan gembala yang baik yang menyerahkan diri-Nya bagi kita. Dia memimpin kita kembali kepada Bapa melalui Roh Kudus dan menikmati kasih Bapa dalam keluarga Tuhan. Kita akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Dia membaringkan kita di padang yang berumput hijau. Ia membimbing kita ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwa kita. Ia menuntun kita di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman, kita tidak takut bahaya, sebab Tuhan beserta kita; gada-Nya dan tongkat-Nya, itulah yang menghibur kita. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti kita, seumur hidup kita; piala kita penuh melimpah. Kita akan diam dalam kawanan Tuhan sepanjang masa (Mzm 23:1-6).
3. Domba mengikuti gembala
Tuhan Yesus berkata: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.” (Yoh 10:27). Tuhan gembala yang baik. Ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti Dia, karena mereka mengenal suara-Nya (Yoh 10:3-4).
Domba mengikuti gembala kerana mengenali suara gembala. Jemaat sejati ialah kawanan domba Tuhan yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri (Kis 20:28). Mereka dibaptiskan ke dalam kandang domba Tuhan kerana mematuhi firman Tuhan. Tuhan memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan Tuhan (Yoh 10:28). Nabi Yesaya pernah bernubuat: “Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”” (Yes 2:2-3).
Oleh itu, Tuhan Yesus berkata: “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Yoh 10:16).
Empat, Jemaat ialah Keluarga / Rumah Tuhan
Paulus berkata: “Karena oleh Dia kita berdua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah.” (Ef 2:18-19). “Keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup” (1 Tim 3:15).
1. Kristus mengepalai keluarga / rumah Tuhan
Alkitab mencatatkan: “Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya. Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian, tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.” (Ibr 3:1-2,5-6).
Yesus Kristus mengenapi anugerah keselamatan kayu salib. Setelah bangkit dari antara orang mati, Dia terangkat ke syurga dan telah melintasi semua langit lalu melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati. Dia duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah (Ibrani 8:1-2, 2:17, 4:14). Dia menjadi Pengantara dan Pembela bagi kita (Rm 8:34). Dia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain. Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka (Ibr 7:25). Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia serta mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibr 4:16).
2. Murid-murid ialah ahli-ahli waris bersama dengan Kristus
Kita, orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus (Ef 3:6). Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takhluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takhluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Sebab kita semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Maka kita juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah (Gal 4:4-5, 3:26,29).
Paulus berkata: “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” (Ef 1:5-6). Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya (Rm 8:29-30).
3. Muafakat membawa berkat
Jemaat ialah keluarga / rumah Tuhan. Satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua (Ef 4:6). Murid-murid ialah anak-anak Tuhan dan saudara Kristus Yesus. Tuhan Yesus berkata: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:21). Oleh itu, Tuhan memberikan perintah baru kepada murid-murid: “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yoh 13:34-35, 15:12).
Saudara-saudara adalah seperti adik-beradik kandung. Saudara-saudara dalam dunia adalah sementara, manakala saudara rohani adalah kekal. Mereka harus sentiasa takut akan Bapa, mentaati kehendak Bapa, menjadi anak-anak yang taat, dikasihi oleh Bapa, dan mendapat penyertaan Tuhan. Saudara-saudara saling bersekutu, bersatu kerana kasih-Nya, selalu berada dalam kasih Tuhan, mematuhi perintah Tuhan, dan kasih kepada Tuhan sempurna di dalam mereka, dan mereka mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman (1 Yoh 4:11-17).
“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mzm 133:1-3).
Lima, Jemaat ialah Pengantin Perempuan Kristus
Paulus menggunakan kisah Tuhan menciptakan Hawa untuk Adam, dan keduanya menjadi satu badan untuk menyatakan hubungan antara Kristus dengan jemaat. Dia berkata, “Rahasia ini besar.” (Ef 5:31-32).
1. Seperti perawan yang dipertunangkan kepada Kristus
Paulus berkata: “Aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (2 Kor 11:2). Paulus memberitakan Injil kepada orang-orang Korintus supaya mereka percaya dan dibaptis dalam Kristus serta menjadi pengantin perempuan Kristus. Hubungan antara suami dengan isteri ialah “keduanya akan menjadi satu daging”. Penyatuan ini ialah gabungan yang paling sempurna, dan juga merupakan rahsia Tuhan mengasaskan perkahwinan. Jemaat yang mengikatkan dirinya pada Tuhan menjadi satu roh dengan Tuhan (1 Kor 6:17). Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh (1 Kor 12:13). Kita bersekutu dengan Tuhan dengan memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya. Kita tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam kita (Yoh 6:56). Oleh itu, jemaat harus seperti perawan suci, mempunyai fikiran kesetiaan yang sejati kepada Kristus dan mengikuti Tuhan dengan setia, seperti manis kekasih yang digambarkan dalam kitab Kidung Agung. Manis berkata: “Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.” (Kid 8:7). Juga seperti yang ditulis oleh pemazmur: “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.” (Mzm 73:25).
2. Kristus mengasihi jemaat, menyerahkan diri-Nya bagi jemaat
Paulus berkata: “Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.” (Ef 5:25-27).
Kristus mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah (Ef 5:2). Dengan anugerah keselamatan kayu salib yang telah digenapi oleh Tuhan, dosa-dosa kita diampuni. Dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, kita memperoleh hidup baru dan menjadi ciptaan baru. Dengan bersandarkan Roh Kudus dan kebenaran yang diberikan oleh Tuhan, kita terus diperbaharui dan dimurnikan agar kita dapat dikuduskan seluruhnya, dan terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus (1 Tes 5:23).
3. Mentaati Kristus, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan
Kristus ialah ketua jemaat, jemaat ialah tubuh Kristus. Semua pergerakan tubuh dipandu oleh kepala. Hubungan satu tubuh yang ditunjukkan ini adalah sangat semula jadi. Oleh itu, adalah wajar bagi jemaat mentaati Kristus. Yohanes berkata: “Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yoh 2:5-6).
Ketika menantikan suaminya tiba, pengantin perempuan harus bersiap sedia dengan berjaga-jaga dan berdandan, memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus (Why 21:2, 19:7-8). Kita melakukan kebenaran dengan mentaati firman Tuhan supaya kita dikuduskan dan dibenarkan. Dengan kasih Kristus yang abadi, kita dapat mengalahkan semua penindasan, kesesakan, penganiayaan, bahaya, dan pedang. Baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Rm 8:35-39).
Oleh itu, Yohanes mendorong kita: “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.” (1 Yoh 3:2-3).
KESIMPULAN
Kajian hubungan antara Kristus dengan jemaat membolehkan kita memahami rahsia kasih Tuhan yang besar dan anugerah keselamatan Kristus. Pada masa yang sama, kita dapat mengetahui kebenaran yang harus dipatuhi oleh jemaat untuk mempertahankan ciri-ciri “jemaat”.
Jemaat ialah tubuh Kristus dan mempunyai hubungan hidup dengan Kristus. Oleh itu, jemaat harus dipenuhi dengan Roh Kudus, berusaha untuk mencapai pengetahuan yang benar, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Jemaat ialah pokok anggur yang benar yang mesti diusahakan oleh Bapa dan berbuah banyak dengan bersandarkan Kristus untuk memuliakan Tuhan. Jemaat ialah kandang domba Tuhan, dan kita ialah domba di dalam kandang. Kita harus mendengar suara gembala dan mengikuti jejak Tuhan. Kita masuk dan keluar dan menemukan padang rumput, dan mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.
Jemaat ialah keluarga / rumah Tuhan, dan Kristus mengepalai keluarga / rumah ini sebagai Imam Besar. Kita harus menjadi anak-anak yang taat, memegang perintah Tuhan yang baru, saling mengasihi, dan menunjukkan keindahan dan kebaikan keluarga / rumah Tuhan.
Jemaat ialah pengantin perempuan Kristus. Rahsia ini besar. Dengan kasih Tuhan yang panjang, lebar, tinggi dan dalam di dalam Kristus, jemaat dan Kristus “keduanya itu menjadi satu daging”. Mereka dapat berkongsi kasih Tuhan yang sempurna dan kekal serta menyatakan kemuliaan Tuhan yang besar. Oleh itu, jemaat harus mengejar kesatuan yang sempurna di dalam Kristus, menjadi satu roh dengan Tuhan, dikuduskan seluruhnya oleh Roh Kudus dan kebenaran, menjadi jemaat yang mulia yang dipersembahkan kepada Kristus, bersiap sedia dengan berwaspada dan menantikan kedatangan Kristus untuk mengahwini mereka.