KITAB EZRA

KITAB EZRA

(Pendeta Zhao Si Hai)

 

A. TAHUN-TAHUN YANG BERKENAAN

539 SM Koresh memerintah di Babel
538 SM Salinan surat raja Koresh; kembali ke Yerusalem untuk julung kalinya di bawah pimpinan Zerubabel
536 SM Pembangunan kembali Bait Suci
522 SM Darius naik takhta
516 SM Bait Suci siap dibangunkan
486 SM Xerxes naik takhta
486 – 480 SM Kisah kitab Ester
465 SM Artahsasta naik takhta
458 SM Ezra tiba di Yerusalem
445 SM Nehemia tiba di Yerusalem
444 SM Tembok Yerusalem disiapkan
433 SM Nehemia kembali ke Babel
Tidak diketahui Nehemia sekali lagi pergi ke Yerusalem

 

 

B. NAMA KITAB

Kitab Ezra dan Nehemia pada awalnya merupakan kitab yang sama dan disebut kitab Ezra. Kedua-dua kitab ini dipisahkan pada hari kemudian.

 

C. PENULIS KITAB

Ezra. Kitab ini juga mengandungi maklumat daripada memoir Nehemia. Bapa Ezra ialah Seraya. Ezra merupakan keturunan imam kepala, Harun (Ezr 7:1-5). Dia merupakan seorang ahli kitab, mahir dalam hukum Taurat Musa, memimpin kumpulan kedua orang Yahudi sebanyak kira-kira 5,000 orang kembali ke negara mereka dan bertanggungjawab mengajar bangsa itu untuk memahami hukum Taurat Tuhan. Pada masa ini, pembangunan Bait Suci telah selesai, tetapi tembok kota Yerusalem masih menjadi reruntuhan. Tembok kota ini akhirnya dibangunkan kembali melalui usaha Ezra dan Nehemia (Neh 8:1-13).

 

D. TEMA KITAB

Membangun kembali Bait Suci, membangun kembali tembok kota, dan memulihkan iman kepercayaan.

 

E. GARIS PANDUAN UTAMA KITAB INI

  1. Zerubabel memimpin orang ramai kembali untuk julung kalinya (1:1 – 2:70)
  2. Yesua dan Zerubabel memimpin umat memulihkan ibadah dan membangun kembali dasar Bait Suci (3:1-13)
  3. Pembangunan kembali Bait Sucipada zaman Darius (4:1 – 6:22)
  4. Ezra memimpin orang ramai kembali untuk kali kedua (7:1 – 8:36)
  5. Ezra memimpin umatbertaubat dan meninggalkan kejahatan berkahwin dengan orang asing (9:1 – 10:44)

 

F. PELAJARAN-PELAJARAN UTAMA

Fasal 1 – Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia

  1. Nubuat Tuhan pasti digenapi (1)

Tuhan pernah bernubuat melalui perantaraan nabi Yeremia: “Kemudian sesudah genap ketujuh puluh tahun itu, demikianlah firman TUHAN, maka Aku akan melakukan pembalasan kepada raja Babel dan kepada bangsa itu oleh karena kesalahan mereka, juga kepada negeri orang-orang Kasdim, dengan membuatnya menjadi tempat-tempat yang tandus untuk selama-lamanya.” (Yer 25:12). Kini masanya telah tiba, dan perkara ini benar-benar berlaku (2 Taw 36:22-23). Hal ini membuktikan bahawa Tuhan benar yang di syurga ialah Penguasa sejarah yang melampaui masa dan ruang.

 

  1. Hati raja berada dalam tangan Tuhan (2)

Pengumuman Koresh, raja Persia adalah disebabkan oleh gerakan Tuhan, bukan oleh keputusannya sendiri. Seperti (Ams 21:1) menyatakan: “Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.” Sedangkan hati dan fikiran raja berada dalam tangan Tuhan benar yang sangat berwibawa, apatah lagi orang biasa di dunia.

 

  1. Umat Tuhan harus membangun kembali Bait Suci (3)

Sasaran pengumuman raja Koresh ialah “Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya”. Umat Tuhan harus digerakkan oleh Roh Tuhan untuk bekerja. (Flp 1:6) menyatakan: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” Sesungguhnya, umat pilihan Tuhan menyahut panggilan Tuhan untuk bangkit bekerja, dan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka akan dipelihara dan dilengkapkan oleh Tuhan (Ef 4:11-12; 1 Kor 3:16-17).

 

  1. Memberikan persembahan dengan kerelaan sendiri pasti berkenan kepada Tuhan

Pembangunan Bait Suci memerlukan pelbagai jenis bahan dan tenaga kerja. Mereka yang menerima panggilan itu harus menyumbangkan wang dan tenaga dengan kerelaan sendiri. Hal ini kerana mereka yang terdorong hatinya untuk memberikan persembahan pasti berkenan kepada Tuhan (Kel 25:2).

 

  1. Berikan barang yang wajib diberikan kepada Tuhan

“Pula raja Koresh menyuruh mengeluarkan perlengkapan rumah TUHAN yang telah diangkut Nebukadnezar dari Yerusalem dan yang ditaruhnya di dalam kuil allahnya.” Oleh itu, barang-barang kepunyaan Tuhan tidak boleh diambil untuk tujuan peribadi. Barang-barang itu wajib dikembalikan kepada Tuhan setelah diambil (Yos 6:19). Dengan berbuat demikian, Tuhan akan menyertai sehingga kita dapat berdiri teguh di hadapan musuh.

 

Fasal 2 – Tuhan menggerakkan umat pilihan untuk kembali ke tanah air

  1. Kepulangan umat pilihandaripada pembuangan melambangkan kemerdekaan pemercaya daripada kuasa dosa

(Rm 7:23-25) menyatakan: “tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”

Hari ini, diselamatkan oleh Tuhan Kristus merupakan kasih karunia yang besar. Hal ini kerana “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” (Rm 8:2).

 

  1. Umat pilihan menuruti kepemimpinan membuktikan bahawa persepakatan/ kesatuan merupakan dasar untuk menggerakkan kerja suci

“… orang Israel menetap di kota-kotanya, maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di Yerusalem.” (3:1).

Ayat ini telah mengajar kita bahawa persepakatan / kesatuan merupakan dasar untuk menggerakkan kerja suci. (Ef 4:3) menyatakan: “Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:” Kepentingan persepakatan / kesatuan diperlihatkan melalui ayat ini (Flp 1:5).

 

  1. Rekod daftarorang-orang yang pulang menunjukkan kepentingan daftar keahlian gereja

“Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.” (62). Nampaknya, tugas pertama gereja dalam mentadbir, menggembala dan menggerakkan kerja suci ialah “membentuk daftar pemercaya yang lengkap dan terperinci”.

 

Fasal 3 – Umat pilihan memulakan kerja pembangunan

  1. Terlebih dahulu membangunmezbah untuk mempersembahkan korban

“Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Isreal untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah.” (2). Ayat ini membolehkan kita mempelajari kepentingan “mentahirkan diri sebelum melayani”. Pelayanan sedemikianlah yang diminta oleh Tuhan terhadap imam pada masa dahulu – “Aku akan menguduskan Kemah Pertemuan dan mezbah itu, lalu Harun dan anak-anaknya akan Kukuduskan supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku.” (Kel 29:44).

 

  1. Mendirikan mezbah di tempatnya semula

Umat pilihan mendirikan mezbah itu di tempatnya semula (3). Gereja benar hari ini juga didirikan di atas dasar kebenaran. Dasar ini telah diletakkan dan kita tidak perlu meletakkan dasar lain (1 Kor 3:11). Dasar ini terbentuk oleh Kristus, para rasul dan para nabi (1 Tim 3:15; Ef 2:20).

 

  1. Orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu

“Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, …” (12). Generasi yang lebih tua telah melihat kemajuan dan kemunduran gereja. Pengalaman rohani mereka tidak boleh dipandang enteng atau diabaikan oleh generasi muda. Oleh itu, sejarah gereja benar harus dipelihara dan diarkibkan sepenuhnya. Semua ini ialah aset budaya rohani yang sangat berharga.

 

Fasal 4 – Musuh membuat tuduhan palsu untuk menghalang kerja suci

  1. Melihat menembusi muslihat musuh

“Ketika lawan orang Yehuda dan Benyamin mendengar, bahwa orang-orang yang pulang dari pembuangan itu sedang membangun Bait Suci bagi TUHAN, Allah Israel, maka mereka mendekati Zerubabel serta para kepala kaum keluarga dan berkata kepada mereka: “Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kami pun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari.” Tetapi Zerubabel, Yesua dan para kepala kaum keluarga orang Israel yang lain berkata kepada mereka: “Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami, karena kami sendirilah yang hendak membangun bagi TUHAN, Allah Israel, seperti yang diperintahkan kepada kami oleh Koresh, raja negeri Persia.”” (1-3). Ayat ini menunjukkan bahawa pemimpin rohani mesti dapat melihat menembusi muslihat musuh (Ef 4:14) (Est 4:9). Hal ini kerana musuh juga mahir menyamar (2 Kor 11:14).

 

  1. Memaksa orang-orang menghentikan kerjadengan kekerasan (23)

Salah satu kerja syaitan, musuh umat ialah menghalang kerja Tuhan. Musuh ada kalanya berjaya, tetapi ada kehendak Tuhan dalam segala hal. Kita tidak boleh berputus asa tetapi ingatlah perbuatan Tuhan (Pkh 7:14), berkumpul semula bagai kiambang dilempar dan berangkat sekali lagi.

 

Fasal 5 – Tuhan yang benar memelihara pemulihan projek

  1. Dua orang nabi bangkit berseru

“Tetapi nabi Hagai dan Zakharia bin Ido, kedua nabi itu, bernubuat terhadap orang-orang Yahudi yang tinggal di Yehuda dan di Yerusalem dalam nama Allah Israel, yang menyertai mereka.” (1). Setelah lebih daripada sepuluh tahun berhentinya kerja pembangunan kembali Bait Suci, Tuhan memulihkan kerja itu melalui seruan nabi. Nampaknya, kita tidak patut memadamkan Roh (1 Tes 5:19), tetapi harus saling mendorong untuk menginginkan pekerjaan yang indah.

 

  1. Kerjasama antara kepala-kepala daerahdengan imam-imam

“Pada waktu itu mulailah Zerubabel bin Sealtiel dan Yesua bin Yozadak membangun rumah Allah yang ada di Yerusalem. Mereka didampingi dan dibantu oleh nabi-nabi Allah.” (2). Kerjasama antara pendeta (pekerja sepenuh masa) dengan pemimpin-pemimpin (diaken, penguasa) adalah perlu (Ef 4:16) dalam pemadanan pelayanan gereja.

 

Fasal 6 – Bait Suci selesai dibangunkan dan dipersembahkan kepada Tuhan

  1. Raja memberikan perintah agar membiarkan kerja pembangunan Bait Suci

Oleh sebab gerakan Tuhan, raja mengeluarkan pengumuman: “Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula.” (7). Nampaknya, Tuhan akan memelihara kerja-Nya dan tidak akan memberikan cabaran yang berlebihan kepada umat pilihan (1 Kor 10:13). Kita tidak takut apa-apa kerana ada Tuhan sebagai sandaran (Rm 8:31).

 

  1. Raja memberikan perintah agar biaya pembangunan Bait Suci diberikan dengan tidak bertangguh

Raja juga berkata: “Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.” (8). Hal ini juga disebabkan oleh Tuhan kerana Tuhan telah berfirman: “Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” (Hag 2:8-9). Tuhan pasti akan memberikan, jangan risau tentang kekurangan bahan / sumber (Za 4:6).

 

  1. Tidak boleh membinasakan Bait Suci

Raja juga memberikan perintah: “Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengancungkan tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu.” (12). Orang yang menghalang pembangunan Bait Suci akan dibinasakan oleh Tuhan, apatah lagi orang yang membinasakan bait Tuhan (1 Kor 3:17).

 

Fasal 7 – Tuhan memimpin Ezra pulang ke tanah air

  1. Bertekad untuk meneliti Taurat Tuhandan melakukannya

Kerja Bait Suci luaran telah selesai. Kini tibalah masanya untuk membangun kembali bait dalaman iaitu permulaan kerja pemulihan iman kepercayaan. Kerja ini dilakukan melalui tangan ahli kitab, Ezra (10). Hal ini menunjukkan kepentingan para pemimpin rohani meneliti dan memberitakan firman Tuhan. Hal ini kerana “bibir seorang imam memelihara pengetahuan”.

 

  1. Mengajarketetapan dan peraturan di antara orang Israel

“… dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.” (Mal 2:7). Nampaknya, pemulihan iman kepercayaan bermula dengan memahami dan melakukan firman Tuhan.

 

Fasal 8 – Tuhan memberikan jalan pulang ke tanah air

  1. Mendatangkan orang-orang yang harus menyelenggarakan kebaktian di rumah Tuhan(17)

Ezra berpesan kepada orang untuk memanggil orang-orang yang harus menyelenggarakan kebaktian di rumah Tuhan. Nampaknya, pelayanan Bait Suci harus dilakukan secara berorganisasi. Oleh itu, pemulihan dan kemajuan gereja adalah berorientasikan bakat. Gereja harus mempunyai rancangan dan kerja untuk memanggil dan melatih bakat secara terancang.

 

  1. Para budak di bait Tuhan ditunjuk dengan disebut namanya

Orang yang melayani Tuhan merupakan mereka yang dianggap layak (1 Tes 2:4). Mereka tidak boleh sewenang-wenangnya menolak lalu kehilangan peluang untuk menerima berkat.

 

  1. Memaklumkan puasauntuk memohon jalan yang aman (21, 23)

Ezra memaklumkan puasa supaya umat pilihan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi mereka. Tuhan akhirnya mengabulkan permohonan mereka. Kadang-kadang, berdoa dengan berpuasa diperlukan dalam proses kerja untuk mendapatkan kekuatan dan hasil tepat pada masanya (Mrk 9:29).

 

Fasal 9 – Mengaku dosa, bertaubat dan memohon kepada Tuhan

  1. Umat pilihan masih belum memisahkan diri daripadadosa kejahatan

“Orang-orang Israel awam, para imam dan orang-orang Lewi tidak memisahkan diri dari penduduk negeri dengan segala kekejiannya, yakni dari orang Kanaan, orang Het, orang Feris, orang Yebus, orang Amon, orang Moab, orang Mesir dan orang Amori. Karena mereka telah mengambil isteri dari antara anak perempuan orang-orang itu untuk diri sendiri dan untuk anak-anak mereka, sehingga bercampurlah benih yang kudus dengan penduduk negeri, bahkan para pemuka dan penguasalah yang lebih dahulu melakukan perbuatan tidak setia itu.” (1). Mereka masih memberikan kesempatan kepada Iblis (Ef 4:27).

 

  1. Pemimpin mengaku dosadan bertaubat untuk umat pilihan

“Ketika aku mendengar perkataan itu, maka aku mengoyakkan pakaianku dan jubahku dan aku mencabut rambut kepalaku dan janggutku dan duduklah aku tertegun.” Ezra juga menaikkan doa syafaat taubat untuk umat pilihan. Jadi pengakuan dosa ialah cara untuk diterima oleh Tuhan (1 Yoh 1:9).

 

Fasal 10 – Umat pilihan bertaubat daripada dosa perkahwinan dengan orang asing

  1. Berbalik tepat pada waktunya(2-3)

“Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak.” Mereka juga mengucapkan kata-kata pengakuan dosa kepada Ezra. Hal ini membuktikan bahawa mereka mempunyai niat untuk bertaubat.

 

  1. Sampai murka Tuhan yang bernyala-nyala kerana perkara ini dijauhkan

“Marilah kita sekarang mengikat perjanjian dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir semua perempuan itu dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat.” Mereka juga mendorong Ezra untuk bangkit dan melakukan tugasnya. Gereja hari ini juga harus menitikberatkan hal perkahwinan dalam Tuhan, jangan berkahwin dengan bangsa asing. Hal ini kerana berkahwin dengan bangsa asing merupakan kejahatan yang besar dan harus dipatuhi dengan ketat (2 Kor 6:14-18) (14) agar tidak membangkitkan murka Tuhan.

 

G. KESIMPULAN

Kitab ini mengandungi perlambangan kebenaran rohani. Perlambangan ini menunjukkan bahawa “gereja benar” pada zaman akhir akan dibangun kembali (Am 9:11), memajukan Injil, dilindungi oleh Roh Kudus, mengalahkan musuh dan menjadi jemaat yang cemerlang (Ef 5:27). Oleh itu, kita yang mempunyai janji ini harus membina iman kita, maju dengan berani, dan bersandarkan pimpinan Kristus untuk menuju kemenangan.