LIMA JENIS KORBAN DALAM ALKITAB
PENDAHULUAN
Nenek moyang kuno yang takut akan Tuhan tahu mempersembahkan korban kepada Tuhan. Sebagai contoh: Nuh (Kej 8:20-22), Ayub (Ayb 1:5, 42:7-8), Abraham (Kej 12:7-8), Ishak (Kej 26:25), Yakub (Kej 32:20, 35:1,3,7). Persembahan korban bukan hanya bertujuan untuk menghilangkan malapetaka, menghapuskan dosa dan menikmati berkat, tetapi juga jalan dan cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Persembahan korban harus merangkumi orang yang mempersembahkan korban, bahan korban, pelayanan, dan Tuhan yang diberikan korban. Semua aspek ini mesti berdasarkan cara yang diperintahkan oleh Tuhan sebagai prinsip.
Persembahan korban terbahagi kepada korban darah dan korban sajian. Korban darah ialah korban yang menumpahkan darah yang mempunyai kesan penghapus dosa (pendamaian) dan pembenaran. Korban sajian ialah korban tanpa pertumpahan darah (yang mempersembahkan tepung, roti, buah bungaran, dan lain-lain). Korban-korban ini dipersembahkan untuk berkenan kepada Tuhan. Berdasarkan maknanya, persembahan korban boleh dibahagikan kepada persembahan yang harum dan korban penghapus dosa. Persembahan yang harum ialah korban yang dipersembahkan kerana terdorong hati dan berkenan kepada Tuhan. Korban penghapus dosa ialah korban yang dipersembahkan oleh seseorang yang telah berbuat dosa dengan tujuan memohon Tuhan mengampuni pelanggarannya. Kedua-duanya boleh berinteraksi antara satu sama lain.
Terdapat lima jenis korban yang dipersembahkan oleh orang Israel pada masa itu, iaitu: korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa dan korban penebus salah. Berikut diperkenalkan lima jenis korban tersebut supaya kita dapat memahami makna dan tujuannya serta hubungan antara lima korban dengan kehidupan rohani pada hari ini.
Satu, Korban Bakaran (Imamat fasal 1)
1. Bahan korban
- Lembu jantan yang tidak bercela (1:3).
- Domba atau kambing jantan yang tidak bercela (1:10).
- Burung tekukur atau anak burung merpati (1:14).
2. Fungsi
- Mengadakan pendamaian (1:4, 16:24).
- Sebagai korban yang baunya menyenangkan bagi Tuhan (1:9).
3. Perlambangan
- Setiap bahan korban melambangkan kerja penyelamatan dan penebusan Kristus kerana Dia merupakan Imam Besar yang tetap selama-lamanya (Ibr 7:21-25). Dia juga merupakan persembahan yang paling sempurna (Ibr 9:12-14,23).
i. Korban bakaran melambangkan bahawa Kristus menyerahkan diri-Nya sepenuhnya demi menyelamatkan dan menebus orang yang berdosa (1:4,9,13; Ul 33:10; Ef 5:2)
ii. Melambangkan bahawa pemercaya harus mempersembahkan tubuh sendiri sepenuhnya sebagai persembahan yang hidup (Rm 12:1), dan sepenuhnya hidup untuk Tuhan (2 Kor 5:14,15).
4. Cara (Mempersembahkan lembu jantan sebagai contoh: 1:3-9)
-
- Membawa lembu jantan yang tidak bercela ke pintu Khemah Pertemuan (1:3).
- Meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan (1:4).
- Menyembelih lembu jantan (1:5).
- Imam-imam menyiramkan darah lembu jantan pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Khemah Pertemuan (1:5).
- Orang yang mempersembahkan korban menguliti lembu jantan (1:6).
- Memotong lembu jantan menurut bahagian-bahagian tertentu (1:6).
- Membasuh isi perut dan betis lembu jantan dengan air (1:9).
- Membakar potongan-potongan korban, kepala, lemak, serta isi perut dan betis yang telah dibersihkan di atas mezbah (1:8,9).
5. Pengajaran Rohani
- Harus menggunakan lembu jantan yang tidak bercela (1:3): Melambangkan Kristus yang tidak berdosa (2 Kor 5:21; 1 Ptr 1:19). Mengajar umat Kristian untuk mengejar kesempurnaan (Mat 5:48) dan langsung tidak bercela (Flp 2:15). Persembahan sedemikian pasti dapat berkenan kepada Tuhan.
- Meletakkan tangan ke atas kepala lembu jantan (1:4): Melambangkan bahawa Kristus menanggung penyakit kita dan memikul kesengsaraan kita. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian (Yes 53:4-6). Kita juga harus mengakui segala kesalahan dan pelanggaran kita, menanggungkan semuanya itu ke atas lembu jantan, dan bersandar kepada Tuhan dengan sepenuh hati (Im 16:21-22; 2 Kor 5:21).
- Menyiramkan darah lembu jantan pada sekeliling mezbah (1:5): Lembu jantan melambangkan Kristus, mezbah melambangkan kayu salib (Ibr 13:10-13). Maksudnya, Kristus menumpahkan darah dan memberikan nyawa-Nya di atas kayu salib demi menyelamatkan segala bangsa (1 Tim 2:5-6; 1 Yoh 2:1-2). Kita juga harus meneladani Kristus yang rela mengorbankan diri untuk keselamatan semua orang (1 Yoh 3:16; Rm 9:2,3).
- Menguliti lembu jantan (1:6): Bermaksud bahawa Kristus tidak mementingkan paras muka, tidak dihormati dan juga tidak mencari hormat bagi diri-Nya (Yes 53:2,3; Yoh 8:50, 5:41; Mat 13:54-57). Pemercaya juga tidak boleh memandang muka, mementingkan air muka, bangga diri, membenarkan diri sendiri dan sebagainya (Yak 2:1-7; Mat 23:5-7; 1 Sam 15:30, 16:7; Luk 18:9-14).
- Memotong lembu jantan menurut bahagian-bahagian tertentu (1:6): Menunjukkan bahawa Kristus melenyapkan keperibadian sendiri dan langsung tidak ada maksud sendiri (Mat 26:39; Flp 2:5-8). Kita juga harus menghapuskan konsep kendiri, tidak memegahkan diri (Mat 16:24, 6:1-5; 1 Kor 1:29-31), dan memasuki tahap “tidak ada konsep kendiri” (Luk 12:16-21; 1 Sam 15:24,25,30).
- Membasuh isi perut dan betis lembu jantan (1:9): Menunjukkan kesucian batiniah Kristus (Yoh 14:30) dan kesempurnaan perbuatan-Nya (Mrk 7:37; Ibr 7:26-27). Kita juga harus menyucikan niat dan cita-cita sendiri, membersihkan perbuatan sendiri dan berjalan di atas jalan yang kudus (1 Ptr 1:14-16,22; Ams 4:26-27; Mzm 1:1-2).
- Memotong dan mempersembahkan kepala (1:8): “Kepala” merujuk kepada menjadi yang terutama / terkemuka, berpendirian, berkehendak dan memuliakan diri sendiri. Kristus tidak memegahkan diri, tidak menunjuk-nunjuk, tidak berebut kuasa. Dia taat sepenuhnya, melayani manusia dengan rendah hati, mengosongkan diri-Nya sendiri dan merendahkan diri-Nya (Flp 2:6-9; Mrk 10:43-45). Kita juga seharusnya berbuat demikian (Yoh 13:13-16; Mat 11:29; 1 Ptr 5:3-6).
- Mempersembahkan lemak (1:8): Lemak merupakan bahagian yang terbaik dan merupakan kepunyaan Tuhan (Im 3:16; Bil 18:29). Kristus memberikan masa muda dan hidup-Nya yang paling berharga kepada Tuhan (Luk 3:23). Kita juga harus mempersembahkan benda, masa dan hidup yang paling berharga kepada Tuhan (Mrk 14:1-9; Rm 14:7-8; Flp 1:20-24). Contohnya orang Israel pada zaman dahulu mempersembahkan segala “yang lahir terdahulu dari kandungan” / “anak sulung” dan “buah bungaran” / “hulu hasil” kepada Tuhan (Kel 13:12, 23:19).
- Membakar seluruh lembu di atas mezbah (1:7-9): Menunjukkan bahawa Kristus mempersembahkan segalanya, termasuk menyerahkan nyawa-Nya (Yoh 10:11,18; Gal 2:20). Oleh itu, korban ini juga disebut “korban yang terbakar seluruhnya” (Ul 33:10). Kita juga harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah (Rm 12:1, 14:7-8).
Dua, Korban Sajian (Imamat fasal 2)
1. Bahan korban
- Tepung yang terbaik (2:1).
- Roti bundar yang tidak beragi (2:4,9).
- Emping gandum baru (2:14-16).
2. Cara penyediaan
- Menuangkan minyak (2:1).
- Membubuhkan kemenyan ke atasnya (2:1).
- Jangan ditambah ragi atau madu (2:11).
- Membubuhi garam (2:13).
3. Perlambangan
- Korban sajian melambangkan bahawa Kristus mempunyai karakter yang sempurna semasa hidup di dunia ini, berkenan kepada Tuhan, bahkan menderita dan memberikan nyawa-Nya, menjadi roti hidup (Ef 5:1,2; Yoh 6:35,48-51) dan memenuhi segala keperluan kita.
- Kita juga harus meneladani Kristus, berusaha untuk berbuah, mengejar kesempurnaan dan berkenan kepada Tuhan (Ibr 13:5,16; 1 Yoh 2:5-6).
4. Cara persembahan (Mempersembahkan tepung yang terbaik sebagai contoh: 2:1-3,11-13)
- Korban sajian tidak boleh dipersembahkan secara solo dan mesti dipersembahkan bersama dengan korban bakaran. Oleh itu, korban ini disebut “juga sebagai korban sajiannya” / “serta dengan korban sajiannya” (Bil 29:2-6).
- Imam-imam mengambil daripada korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya dan membakarnya di atas mezbah (2:2)
- Suatu korban sajian yang dipersembahkan kepada Tuhan janganlah diolah beragi, dan jangan ditambah dengan madu (2:11). Di samping itu, korban harus dibubuhi garam, persembahkan dengan garam (2:13).
- Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus (2:3,10).
5. Pengajaran rohani
- Bahan korban sajian semuanya adalah daripada gandum. Gandum ialah Kristus, dan juga merujuk kepada pemercaya (Yoh 12:24; Mat 13:30).
- Tepung yang terbaik berwarna putih. Warna putih menunjukkan kekudusan Kristus. Pemercaya juga harus menjadi tepung yang terbaik yang kudus (1 Kor 5:7).
- Gandum perlu melalui proses pemecahan, saringan, kisaran dan lain-lain lagi untuk menjadi tepung yang terbaik. Kristus yang menjadi roti hidup perlu meninggalkan kemuliaan, menerima seksaan dan berbagai-bagai pencobaan serta menderita dan mati di atas kayu salib (Yoh 6:48-51; Yes 53:4-6). Pemercaya juga seharusnya menyangkal diri, mengorbankan ego peribadi, rajin, dan laki pulang kelaparan, dagang lalu ditanakkan, supaya dapat berkenan kepada Tuhan.
- Harus menuangkan minyak (2:1): Menunjukkan Roh Kudus pada Kristus (Ibr 9:14; Luk 4:18). Pemercaya juga harus menerima pencurahan Roh Kudus untuk menjadi sempurna (Rm 15:16; 2 Tes 2:13).
- Harus membubuhkan kemenyan ke atasnya (2:1): Menunjukkan bau yang harum daripada kasih Kristus yang sempurna (Ef 5:2). Kita juga mempunyai bau yang harum dari Kristus kerana pengenalan akan Dia (2 Kor 2:14,15).
- Jangan diolah beragi (2:11): Menunjukkan bahawa Kristus adalah kudus sepenuhnya dan langsung tidak ada kefasikan. Ragi merujuk kepada segala kejahatan (1 Kor 5:8), kemunafikan (Luk 12:1), ajaran sesat (Mat 16:5,12). Semua ini tidak berkuasa sedikit pun atas diri Kristus (Yoh 14:30). Pemercaya juga harus membuang ragi yang lama dan menjadi kudus (Ef 4:21,22,31).
- Jangan ditambah madu (2:11): Madu melambangkan nikmat, kemegahan, kekayaan, kehormatan dan pujian yang palsu dalam kalangan manusia (Ams 25:16,27). Dalam sepanjang hidup Kristus, Dia adalah “yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (Yes 53:3). Dia sering tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Luk 9:58). Pemercaya juga harus mempunyai tekad yang bersedia untuk menderita dan tidak tamak dengan kesenangan dari dosa (1 Ptr 4:1-3; Ibr 11:24-26).
- Harus persembahkan dengan garam (2:13): Menunjukkan bahawa persembahan Kristus adalah berdasarkan perjanjian garam (perjanjian yang tidak binasa) antara Tuhan dengan manusia (Bil 18:19). Daya pengaruh daripada kasih-Nya yang agung dan ketenteraman daripada kelemahlembutan (suara yang lembut) Dia adalah umpama mencampurkan garam (Mat 11:29; Kid 1:2-4). Pemercaya merupakan garam dunia (Mat 5:13). Teladanilah Kristus yang mempunyai fungsi mengawet dan mengasinkan (Mrk 9:50; Kol 4:6).
- Korban sajian dipersembahkan selepas korban bakaran: Kristus masih tidak dapat menyelamatkan dan menebus umat manusia dengan hanya mempunyai akhlak yang sempurna dan kemasyhuran yang bersedia menderita. Dia perlu menyerahkan diri-Nya, menumpahkan darah dan mati di atas kayu salib (korban bakaran) untuk menyelesaikan kerja penyelamatan dan penebusan. Tindakan ini juga menunjukkan bahawa keselamatan umat manusia bukan hanya berdasarkan perbuatan baik masing-masing (korban sajian), tetapi dicapai dengan anugerah keselamatan penumpahan darah Kristus (Rm 3:24-28; Tit 3:5).
Tiga, Korban Keselamatan (Imamat fasal 3 dan 7)
A. Bahan korban
- Lembu jantan atau betina yang tidak bercela (3:1).
- Kambing domba jantan atau betina yang tidak bercela (3:6).
- Kambing (3:12).
B. Tujuan
- Mempersembahkan korban untuk memberi syukur (7:11-12).
- Mempersembahkan korban nazar (7:16).
- Mempersembahkan korban sukarela (7:16)
C. Perlambangan
- Korban keselamatan melambangkan bahawa Kristus menumpahkan darah dan memberikan nyawa-Nya bagi kita supaya manusia didamaikan dengan Tuhan dan dapat menikmati damai sejahtera (Kol 1:20; Ef 4:14-16).
- Pemercaya yang telah didamaikan dengan Tuhan harus bersukur atas kasih karunia Tuhan dan mempersembahkan persembahan rohani (Kol 3:15-17; Mzm 50:14,23).
D. Cara persembahan
- Membawa korban sembelihan ke depan pintu Khemah Pertemuan (3:7).
- Meletakkan tangan ke atas kepala korban sembelihan (3:8).
- Menyembelih korban sembelihan (3:8).
- Imam-imam menyiramkan darah korban pada mezbah sekelilingnya (3:8).
- Memisahkan lemak, ekor dan buah pinggang. Imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai santapan bagi TUHAN (3:9-11).
- Harus dipersembahkan beserta dengan roti bundar yang beragi, di samping korban syukur yang menjadi korban keselamatannya (7:13).
- Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus merupakan bahagian imam-imam (7:31-34).
- Orang yang memberi persembahan boleh memakan daging korban bersama dengan seisi rumah atau sahabat-sahabat di pelataran luar (7:15-21; Ul 12:5-12).
E. Pengajaran rohani
1. Meletakkan tangan ke atas kepala korban sembelihan (3:8): Menunjukkan bahawa seseorang itu mengaku sebagai orang berdosa yang harus dihukum mati dan percaya bahawa Tuhan Yesus mati baginya (Gal 2:20).
2. Menyiramkan darah pada mezbah sekelilingnya (3:8): Menunjukkan bahawa Tuhan Yesus menyerahkan diri-Nya dan menumpahkan darah-Nya untuk seluruh dunia (1 Yoh 2:2).
3. Mempersembahkan korban untuk memberi syukur (7:11): Motif ini adalah tepat. Umat Tuhan harus selalu mempersembahkan korban kesyukuran (2 Kor 6:1; Mzm 116:12,13).
- Membalas kebajikan Tuhan merupakan kewajipan pemercaya (Mzm 103).
4. Mempersembahkan korban nazar (7:16): Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya (Pkh 5:3-4). Tuhan pasti menuntut daripada orang yang bernazar tetapi tidak menepatinya (Kej 28:20-22, 35:1).
5. Lemak, buah pinggang dan ekor yang dibakar di atas mezbah (3:9-11): Lemak adalah yang terbaik daripada seluruh tubuh, dan merupakan kepunyaan Tuhan (3:16). Cara membalas kebajikan Tuhan adalah dengan mempersembahkan karunia yang terbaik seperti Abraham (Kej 22:16-18). Pinggang merupakan sumber tenaga dan kekuatan. Kekuatan diberikan oleh Tuhan. Maka kita harus berusaha bersungguh-sungguh berkhidmat untuk Tuhan (1 Taw 29:11-17; Ayb 40:11). Ekor merupakan bahagian yang paling hujung yang merujuk kepada harus bersikap rendah hati di hadapan Tuhan (1 Ptr 5:5-6; Luk 17:9-10), iaitu harus melayani Tuhan dengan rendah hati.
6. Dipersembahkan beserta dengan roti bundar yang beragi di samping korban keselamatan (7:13): Apabila ditaruh dalam api, ragi kehilangan fungsinya. Pemercaya yang tidak sempurna boleh dipersembahkan kepada Tuhan selepas menjadi kudus kerana dimurnikan dalam api.
7. Orang yang memberi persembahan berkongsi daging korban dengan kaum keluarga (7:15-21): Menunjukkan bahawa orang yang memberi persembahan bukan sahaja berkenan kepada Tuhan (3:11), tetapi dirinya sendiri dan ahli keluarganya juga dapat menikmati damai sejahtera, sukacita dan berkat (Ibr 13:15-16; 2 Kor 9:7-8).
Empat, Korban Penghapus Dosa (Imamat fasal 4)
1. Orang yang memberi persembahan dan bahan korban
- Imam: Seekor lembu jantan muda yang tidak bercela (4:3).
- Jemaah: Seekor lembu jantan muda yang tidak bercela (4:14).
- Pemuka: Seekor kambing jantan yang tidak bercela (4:23).
- Rakyat jelata: Seekor kambing atau domba betina yang tidak bercela (4:28-32).
2. Tujuan
- Korban ini bertujuan untuk menghapus dosa yang “tidak sengaja” (4:2-13,22-27).
3. Perlambangan
i. Korban penghapus dosa melambangkan bahawa Kristus menyerahkan diri dan menumpahkan darah bagi kita untuk menebus segala dosa dan kesalahan kita (Ibr 10:26-27).
ii. Sekiranya berbuat dosa secara tidak sengaja, pemercaya harus bertaubat sungguh-sungguh dan memohon pengampunan Tuhan (1 Yoh 2:1-2, 1:8-10).
- Korban ini adalah untuk menebus pemercaya yang secara tidak sengaja (bukan dengan niat, yang tidak disedari: Mzm 19:13, atau kerana kelemahan) melakukan sesuatu hal yang dilarang oleh Tuhan dalam kehidupan aman (4:2,13; 1 Yoh 2:16-17).
4. Cara persembahan (Imam berbuat dosa sebagai contoh: 4:1-12)
- Membawa korban sembelihan ke pintu Khemah Pertemuan (4:4).
- Meletakkan tangan ke atas kepala korban sembelihan dan menyembelihnya (4:4).
- Imam mengambil sebahagian daripada darah korban sembelihan lalu membawanya ke dalam Khemah Pertemuan, mencelupkan jarinya ke dalam darah itu dan memercikkan sedikit daripada darah itu tujuh kali di depan tabir penyekat tempat kudus (4:5-6).
- Membubuh sedikit daripada darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian (4:7).
- Semua darah selebihnya dicurahkan ke bahagian bawah mezbah korban bakaran (4:7).
- Memisahkan lemak, buah pinggang dan ekor (sama seperti yang dikhususkan bagi korban keselamatan) lalu membakarnya di atas mezbah (4:8-10,31).
- Kulit dan segala dagingnya, beserta kepala dan betisnya dan isi perutnya dan kotorannya dibawa ke luar perkhemahan untuk dibakar (4:11-12).
5. Pengajaran rohani
- Makna cara persembahan (1), (2) dan (6) adalah sama dengan korban keselamatan.
- Semakin terhormat status seseorang, nilai korban sembelihan yang dipersembahkan selepas dia berbuat dosa juga semakin besar. Hal ini menunjukkan bahawa semakin terhormat status seseorang, semakin berat tanggungjawab yang dipikulnya dan pengaruhnya juga semakin besar. Maka, harga penghapus dosanya juga semakin tinggi (Luk 12:47-48).
- Membawa darah ke dalam Khemah Pertemuan dan memercikkan darah tujuh kali di depan tabir penyekat tempat kudus (4:5-6): Menunjukkan bahawa melalui darah Tuhan yang bernilai, kita dapat menghadap Tuhan, mengakui dosa yang dilakukan dengan sepenuhnya (tujuh kali) dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan (Ibr 10:20; 1 Yoh 1:9).
- Membubuh darah pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian (4:7): Mezbah pembakaran ukupan merujuk kepada tempat berdoa (Why 8:3-4) yang bermaksud harus berdoa setiap waktu kepada Tuhan dengan bersandarkan darah Tuhan yang bernilai (Ibr 4:15-16).
- Semua darah selebihnya dicurahkan ke bahagian bawah mezbah korban bakaran (4:7): Menunjukkan bahawa pengakuan dosa yang rendah hati diampuni di bawah kayu salib Tuhan (Mzm 51:19; Luk 6:37-38,47).
- Semua saki baki lembu jantan harus dibakar di luar perkhemahan (4:11-12): Kulit melambangkan lahiriah, air muka, membenarkan diri sendiri dan kesombongan. Daging melambangkan keinginan darah dan daging (Rm 8:6). Kepala melambangkan ingin menjadi orang terkemuka dan berlagak tahu (Luk 11:43-44; 3 Yoh 9; 1 Yoh 2:16-17). Betis melambangkan kaki (tingkah laku) yang berbuat dosa (Yes 59:7; Ams 4:26-27). Isi perut melambangkan kejahatan dan kebusukan di dalam hati (Kol 3:5-6; Mrk 7:20,23). Kotoran ialah benda busuk dan bau busuk yang melambangkan segala kejahatan yang begitu banyak (Yak 1:21).
i. Dibawa ke luar perkhemahan untuk dibakar bermaksud melenyapkan dan membakar keseluruhannya. Jangan tinggalkan sedikit pun di dalam hati ataupun gereja (Ul 23:9-14).
Lima, Korban Penebus Salah (Imamat fasal 5 – 7)
1. Bahan korban
- Seekor domba atau kambing betina (5:6).
- Dua ekor burung tekukur atau anak burung merpati (5:7).
- Sepersepuluh efa tepung yang terbaik (5:11).
2. Tujuan
- Untuk menebus segala kesalahan (5:5,6,19). Jenis-jenis kesalahan adalah seperti berikut:
i. Tahu tetapi tidak mahu memberi keterangan (5:1).
ii. Terkena sesuatu yang najis (5:2-3).
iii. Bersumpah teledor (5:4).
iv. Melanggar hal kudus (5:15).
v. Memberontak terhadap perintah Tuhann (5:17).
vi. Melakukan pemerasan (6:2-3)
3. Perlambangan
i. Korban penebus salah melambangkan bahawa Kristus menumpahkan darah bagi kita supaya kita dapat dikuduskan sepenuhnya dan memenuhi segala hutang di hadapan Tuhan (Kol 2:13-14; Ibr 10:22).
ii. Mengajar pemercaya supaya berhadapan dengan kesalahan secara serius. Jangan mengabaikan dosa yang kecil, harus berusaha mengejar kesempurnaan (Yak 1:15; Pkh 9:18, 10:1; 1 Kor 5:6).
4. Cara persembahan
- Bawa korban sembelihan ke pintu Khemah Pertemuan, meletakkan tangan ke atas kepala korban sembelihan dan menyembelihnya (5:5-6).
- Darah korban sembelihan disiramkan pada mezbah sekelilingnya (7:2).
- Lemak, buah pinggang dan ekor dibakar di atas mezbah (7:3-5).
- Jika menggunakan burung, kepala burung harus dipulas pada pangkal tengkuknya (5:8).
- Jika menggunakan tepung yang terbaik, tidak boleh ditaruhnya minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya (5:11).
- Jika melanggar hal kudus atau mengambil hak orang lain, haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima kepada imam atau pemiliknya (5:14-16, 6:4-5).
5. Pengajaran rohani
- Makna cara persembahan (1), (2) dan (3) adalah sama dengan korban keselamatan.
- Daripada korban ini, kita dapat melihat bahawa Tuhan mahu pemercaya menghapuskan segala dosa dan kesalahan dalam kehidupan lalu memasuki tahap “dibenarkan” dan “dikuduskan” (1 Yoh 3:7; 2 Tes 2:13).
- Bahan korban boleh terdiri daripada domba, kambing, burung dan tepung yang terbaik. Hal ini menunjukkan bahawa semua orang dapat melakukannya. Tidak ada orang yang boleh menolak tanggungjawab atas pelanggarannya.
- Jika mempersembahkan burung, kepala burung harus dipulas pada pangkal tengkuknya (5:8): Menunjukkan bahawa orang yang berdosa harus tulus seperti merpati, jangan keras kepala, jangan menegakkan kepala, bertaubatlah dengan rendah diri di hadapan Tuhan (Luk 18:9-14; Mzm 40:13, 38:5).
- Jika mempersembahkan tepung yang terbaik, tidak boleh ditaruhnya minyak dan dibubuhnya kemenyan di atasnya (5:11): Maksudnya, orang yang berdosa telah kehilangan karunia (minyak) dan bau harum (kemenyan). Mohonlah supaya Tuhan mengasihani (Mzm 34:19, 51:11,19).
- Jika melanggar hal kudus atau mengambil hak orang lain, haruslah ia membayar gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima (5:15-16): Jika melanggar hal kudus, selain membayar gantinya sepenuhnya, seseorang harus mengaku dosanya dan menambah seperlima kepada imam. Demikian juga jika mengambil hak orang lain. Tindakan ini bermaksud mengaku kesalahan kepada orang yang berkenaan, meminta maaf dan memohon pengampunan daripadanya (Luk 19:8).