STRATEGI INJIL YESUS
(Pendeta Lin Zhang Wei)
Strategi Injil bermaksud cara dan kaedah yang digunakan untuk mencapai amanat besar pemberitaan Injil. Pemberitaan Injil merupakan kerja Tuhan yang merahmati dan menyelamatkan dunia. Tuhan yang benar di syurga mempunyai strategi-Nya sendiri dalam pemberitaan anugerah keselamatan. Tuhan menyatakannya melalui Yesus Kristus ketika Dia menjadi manusia dan datang ke dunia. Tuhan Yesus pernah berkata: “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” (Yoh 5:19). Nampaknya, kita hanyalah kawan sekerja Tuhan (1 Kor 3:9). Namun, kita hanya dapat memahami kehendak Tuhan setelah memahami strategi Injil Yesus. Kemudian, barulah kita dapat memberitakan Injil sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan oleh Tuhan menurut kehendak Tuhan. Apakah strategi Injil Yesus Kristus di dunia?
A. STRATEGI DOA
Alkitab mencatatkan: “… ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya.” (Luk 3:21-22).
- “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.” (Luk 4:14-15). Menurut catatan Injil Lukas, ayat Alkitab pertama yang dipetik oleh Tuhan Yesus dalam pemberitaan Injil ialah: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Luk 4:16-19). “Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya,…” (Luk 4:22). Nampaknya, strategi Injil Yesus ialah bersandarkan kuasa Roh Kudus dalam doa untuk mendapatkan kembali hati manusia. Sebelum terangkat ke syurga, Tuhan Yesus berpesan kepada para rasul: “Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” (Luk 24:49). Dia juga berkata: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. ” (Kis 1:8). Setelah Roh Kudus diturunkan pada hari Pentakosta, Roh Kudus menggerakkan hati orang-orang yang mendengar khutbah sehingga hati mereka sangat terharu semasa khutbah kesaksian Petrus (Kis 2:37). Tiga ribu orang dibaptiskan dan jemaat Yerusalem pun Paulus juga tahu bahawa kerja pemberitaan Injil bukan bergantung pada kata-kata yang indah atau dengan hikmat, juga bukan pada bahasa retorik yang indah atau kepetahan kata-kata, tetapi pada kekuatan Roh Kudus dan kekuatan Tuhan (1 Kor 2:1-5). Mempunyai kuasa dan kekuatan di hadapan Tuhan untuk “mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah” dan juga untuk “menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus” hanya dapat dilakukan melalui strategi doa (2 Kor 10:4-5).
- “Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”, “Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.” (Luk 5:15-17). Banyak orang datangmengikuti Yesus kerana pernyataan tanda mukjizat (Yoh 11:45-48, 12:11). Doa Yesus diselaraskan dengan keperluan kerja agar kuasa Tuhan lebih penuh sehingga dapat menyembuhkan penyakit dan mengusir syai Murid-murid Yesus naik ke Bait Suci pada suatu hari menjelang waktu sembahyang lalu menyembuhkan seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir. Orang itu sudah berumur lebih daripada empat puluh tahun (Kis 3:1-10, 4:22). Mukjizat ini membuatkan ramai orang berasa takjub dan tercengang! “Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.” (Kis 3:9-10, 4:4). Para rasul tahu bahawa mereka hanya dapat mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dengan memperoleh kuasa rohani melalui doa (Kis 4:29-31). Dengan kerja Roh Tuhan, “oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak.”, “Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.” (Kis 5:12-16). Seperti yang dikatakan oleh Paulus kepada jemaat Tesalonika: “Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.” (1 Tes 1:4-5). Paulus sendiri juga penuh dengan kuasa Roh Kudus dan mengadakan mukjizat-mukjizat yang luar biasa (Kis 19:7-12). Maka tergenaplah ayat “Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” (Mrk 16:20). Usaha gereja benar hari ini dalam dunia kebenaran boleh diiktiraf (dapat dilihat daripada promosi pelbagai seminar, sesi latihan, kebaktian kebangunan rohani, kursus teologi, teologi lanjutan, dan institusi kajian teologi). Walau bagaimanapun, jika kekurangan penyelarasan kuasa rohani, adakah kita akan menjadi kekesalan orang Farisi yang “mengajarkannya tetapi tidak melakukannya” (Mat 23:3)? Adakah gereja kita akan menjadi gereja yang lumpuh, yang membiarkan pemohon kasih karunia datang dengan harapan setiap hari, tetapi pergi dengan kekecewaan setiap hari (Kis 3:2)? Bukankah Injil ialah kekuatan Tuhan (Rm 1:16)? Atau adakah Injil itu sejenis teori atau doktrin?
- Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melihat Tuhan Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. “Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus. Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” (Luk 6:6-12). Kerja Injil Tuhan Yesus menghadapi halangan sejak awal. Halangan ini merupakan kuasa yang kuat sehingga Tuhan Yesus naik ke bukit untuk berdoa kepada Tuhan semalam-malaman. Setelah para rasul memulakan kerja pemberitaan Injil, mereka langsung berhadapan dengan larangan Mahkamah Agama. Mereka dilarang untuk berbicara atau mengajar lagi dalam nama Tuhan Yesus (Kis 4:17-18, 5:17,27-28). Maka, jemaat pun berseru bersama-sama kepada Tuhan. “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kis 4:23-31). Pemberitaan Injil merupakan satu peperangan rohani. Apabila Roh Kudus bekerja, Iblis juga bekerja. Peperangan ini berlaku sepanjang masa. Sekiranya bukan melalui doa yang berterusan, kerja Injil akan terhalang. Oleh itu, Paulus meminta jemaat berdoa untuknya supaya dia dikurniakan dengan perkataan yang benar jika dia membuka mulutnya dan agar dia memberitakan rahsia Injil dengan keberanian (Ef 6:19-20). Dia juga meminta jemaat berdoa untuknya supaya Tuhan membuka pintu untuk pemberitaannya (Kol 4:2-4) dan supaya firman Tuhan beroleh kemajuan (2 Tes 3:1-2). Nampaknya, strategi doa ialah pendorong utama kerja Injil. Jika kekurangan doa, kerja pemberitaan Injil sukar untuk dipromosikan.
B. STRATEGI MELATIH PEKERJA DAN MEMBENTUK KUMPULAN INJIL
Setelah Yohanes Pembaptis ditangkap dan dipenjarakan, Tuhan Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 4:12-18). Dalam masa awal pemberitaan Injil, Dia memanggil murid-murid untuk mengikuti-Nya (Mrk 1:16-20). Tuhan memupuk iman murid-murid dengan firman dan tanda mukjizat supaya murid-murid rela meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti-Nya (Luk 5:1-11). Melatih pekerja merupakan kerja dasar pemberitaan Injil. Memupuk pemercaya secara sistematik membolehkan mereka mempunyai dasar kebenaran dan mempunyai pengalaman tanda mukjizat (kasih karunia). Dengan berbuat demikian, semua orang dapat menjadi seperti Simon Petrus yang tersungkur dengan rendah hati di depan Tuhan dan melakukan kerja menjala manusia bagi Tuhan (Luk 5:8,10). Demi perkembangan Injil ke arah luar, Tuhan Yesus memilih dua belas orang rasul untuk menerima latihan dan praktikal kerja pemberitaan Injil (Luk 6:13-17a, 8:1). Selain itu, Dia juga menunjuk 70 murid yang lain sebagai satu kumpulan lalu mengutus mereka berdua-dua ke luar untuk melakukan kerja penginjilan dari rumah ke rumah (Luk 10:1-5). Langkah ini sangat membantu kerja pemberitaan Injil Tuhan Yesus. Langkah ini bukan sahaja dapat menarik lebih banyak orang untuk datang mendengar Injil dan menerima penyembuhan Tuhan Yesus, tetapi juga dapat membawakan damai sejahtera Tuhan Yesus kepada setiap keluarga dan memberikannya kepada mereka yang layak. Oleh itu, gereja harus mengorganisasikan semua pemercaya, membentuk kumpulan Injil, membuat penyelarasan dengan kebaktian penginjilan yang berterusan, melakukan kerja penginjilan peribadi secara terancang dan berorganisasi serta membawa orang datang menghadiri kebaktian penginjilan dengan mengedarkan risalah dan memberikan kesaksian. Jika organisasi baik dan kerja pemberitaan dilakukan dengan baik, maka kebaktian penginjilan akan mempunyai lebih banyak pencari Injil, kebaktian penginjilan akan menjadi lebih berkesan, dan jumlah orang yang diselamatkan akan terus meningkat.
C. STRATEGI WARISAN
Ketika Tuhan Yesus hadir secara fizikal bersama murid-murid-Nya, dia menggunakan strategi doa, latihan, dan organisasi dalam kerja pemberitaan Injil. Semua ini adalah sejenis kerja simpanan. Setelah menyelesaikan anugerah keselamatan, Dia akhirnya berpesan kepada para murid dengan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:18-20). Dengan cara demikianlah tugas penting pemberitaan Injil diserahkan kepada para rasul. Tuhan Yesus terangkat ke syurga dan kembali kepada Bapa ketika Dia mengangkat tangan-Nya untuk memberkati murid-murid. Dia telah menjadi Imam Besar Agung. Dia kemudiannya kembali kepada murid-murid dengan Penghibur, Roh Kebenaran, dan terus menyelesaikan kerja pemberitaan Injil bersama-sama murid-murid. “Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”” (Yoh 20:21-23). Tuhan Yesus juga mewariskan kuasa pengampunan. Ketika Roh Kudus diturunkan pada hari Pentakosta, Roh Kudus memberikan kesaksian dan mengadakan banyak tanda mukjizat di Yerusalem melalui para rasul sehingga Injil makin tersebar di Yerusalem (Kis 2:43-47, 5:12-16,28, 6:7) . Setelah Stefanus mati syahid, mulalah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Walau bagaimanapun, Roh Kudus memberitakan Injil melalui mereka yang tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria (Kis 8:1,4). Pada waktu ini, Saulus yang menganiaya jemaat dikelilingi dengan cahaya Tuhan sehingga dia bertaubat dan kembali kepada Tuhan. Injil juga mula tersebar kepada bangsa-bangsa lain. Murid-murid lain yang tersebar juga memberitakan Injil ke Antiokhia dan mereka mendirikan pusat pemberitaan Injil bangsa asing di sini (Kis 10:19-26). Di sinilah Paulus dan Barnabas diutus oleh Roh Kudus untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain (Kis 13:1-4). Seperti firman Tuhan kepada Paulus: “Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti. Aku akan mengasingkan engkau dari bangsa ini dan dari bangsa-bangsa lain. Dan Aku akan mengutus engkau kepada mereka, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.” (Kis 26:16-18). Paulus menyebarkan Injil sampai ke Rom.
Gereja benar akhir zaman ialah gereja yang didirikan oleh Roh Kebenaran untuk mewarisi amanat agung rasul-rasul yang belum selesai. Strategi Injil Kristus Yesus ialah:
- Strategi doa. Mendapatkan kembali hati manusia dengan bersandarkankuasa rohani Tuhan, mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dengan bersandarkan kuasa Tuhan serta menembusi kesulitan dan berbicara dengan berani dengan bersandarkan kuasa
- Strategi melatih pekerja dan mengorganisasi kumpulan Injil. Memperluas dimensi Injil, menambah titik sentuhan Injil, dan meningkatkan kesan penginjilan.
- Strategi warisan. Warisan amanat dan tanggungjawab. Memberikan Penghibur untuk mewariskan kuasa pengampunan dosa dan mewariskan semangat kerja rasul supaya kerja Injil dapat diteruskan hingga akhir dunia. Oleh itu, strategi Injil Yesus Kristus merupakan strategi terbaik yang harus kita ikuti.