SUKACITA PERSEKUTUAN ROHANI

SUKACITA PERSEKUTUAN ROHANI

(Pendeta Zhao Ming Yang)

 

Untung sepanjang jalan, malang sekejap mata. Maka manusia menghindari penderitaan dan mencari kebahagiaan. Namun, kebahagiaan yang dicari oleh dunia ialah nikmat dari segi nama dan kekayaan. Mereka sering lupa diri sehingga melampaui prinsip undang-undang dan nikmat itu menjadi kesenangan daripada dosa. Bukan saja jiwa mereka kosong, tetapi tubuh dan fikiran mereka juga terluka. Tambahan pula, jika melanggar undang-undang, kebahagiaan itu membawa kepada kesedihan.

 

A. SUKACITA ROHANI

Orang Kristian mencari sukacita rohani (Yoh 15:11, 16:24):

  1. Diberikan oleh Tuhan

Bukan dari dunia, dan bukan diperoleh dengan cara dunia, tetapi daripada Bapa segala terang, sumber kebaikan (Yak 1:17). Sukacita rohani ialah berkat dan perlindungan Tuhan yang berkelimpahan dan baik.

 

  1. Tersimpan dalam hati

Sukacita rohani tersimpan dalam hati. Sukacita ini ialah kegembiraan dan ketenangan roh jiwa, bukan rangsangan deria fizikal atau pengejaran dan pemenuhan keinginan material.

 

  1. Memuaskan dan mengayakan

Kebahagiaan dunia sering menyebabkan manusia kesepian dan hampa. Sukacita rohani ialah kegembiraan yang berterusan dan kepuasan yang tetap. Persekitaran yang sukar tidak dapat mengubahnya dan orang luar tidak dapat mengambilnya. Sukacita ini melampaui persekitaran.

 

B. SUKACITA PERSEKUTUAN ROHANI

Sukacita persekutuan rohani yang dimahukan oleh orang Kristian harus diterokai dari perspektif iman kepercayaan. Pembentukan hubungan rohani ini berkembang atas hubungan dan dasar yang berterusan, tidak berubah serta tidak melibatkan kepentingan material dunia.

 

C. KOMUNIKASI ANGGOTA

1. Persahabatan rohani

Oleh sebab pemilihan dan panggilan Tuhan, seiman saling menjadi milik Kristus lalu menjalinkan persahabatan rohani. Seperti yang dinyatakan dalam kitab Efesus 2:19-22, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Maka, kita memanggil satu sama lain “seiman”. Hubungan sesama seiman adalah melampaui hubungan darah dan daging (Rm 15:24; 2 Tim 1:4).

 

2. Persekutuan rohani

Melalui firman Sakramen Perjamuan Kudus, kita dapat lebih memahami makna persekutuan rohani. “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.” (1 Kor 10:16-17). Semasa zaman para rasul, para pemercaya gereja “bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,” ​​(Kis 2:42,46). Tindakan ini merupakan pergaulan dan interaksi persahabatan rohani.

 

3. Pembentukan dan interaksi persahabatan rohani

  • Berkongsi
    • Berkongsi tentang pengalaman yang indah (Flp 2:1)
      • Pengalaman kebenaran (1 Yoh 1:1-4)
      • Pengalaman rohani (Rm 1:10-12)
      • Kesaksian kasih karunia(2 Yoh 12)
    • Menerima upah yang baikdalam pelayanan (Pkh 4:9). “… karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.” (Flp 1:5)
  • Saling menjaga
    • Saling menyokong (Pkh4:10)
    • Dorongan dan penghiburan kasih (Flp 2:1)
  • Menjaga dalam kehidupan (Pkh 4:11; Mat 25:31-46; Flp 2:25-28; Yak 2:15-16; 1 Yoh 3:17-18)
  • Berkongsi rasa semasamenghadapi kesukaran (Pkh 4:12; 1 Kor 12:22-26)

 

D. KOMUNIKASI DENGAN TUHAN

1. Menerima firman Tuhan

  • Merinduinya setiap waktu(Mzm 119:20,40)
  • Merenungkannyasiang dan malam (Mzm 119:15,48,78,97)
  • Berasamanis (Mzm 119:103)
  • Bergemar dalam firman (Mzm 119:16,24,47)

 

2. Memuji dengan kidung puji-pujian

  • Seiman sering berkata-kata seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung pujian-pujian dan nyanyian rohani. Mereka menyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati. Dalam ucapan syukur dan pujian, seiman bukan saja mencapai tahapmemuji Tuhan dengan segenap hati, tetapi juga meningkatkan persahabatan rohani dan pergaulan rohani antara satu sama lain (Ef 5:19; Kol 3:16).
  • Paulus dan Silas dianiaya dan dicederakan kerana memberitakan Injil. Nyanyian tengah malam di dalam penjara Filipi membuktikan bahawa sukacita persekutuan rohani mengatasi kesulitan persekitaran yang sukar dan membuatkan mereka melupakan kesakitan fizikal mereka (Kis 16:25,33). Sukacita persekutuan rohani dengan Tuhan ini tiada tolok bandingnya dan adalah sangat berharga.

 

3. Berdoa dalam Roh Kudus

  • Sukacita penuh dengan Roh Kudus (Ef 5:18)

Alkohol dapat memabukkan dan menggembirakan manusia untuk sementara waktu, tetapi apabila mereka sedar, mereka berasa kesepian dan hampa, dan sukacita itu menjadi dukacita. Walau bagaimanapun, orang yang penuh dengan Roh Kudus penuh dengan sukacita (Kis 13:50-52; Ibr 1:9; Yes 61:3). Mata air sukacita ini terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal seperti aliran-aliran air hidup (Yoh 4:14, 7:37,38). Sukacita penuh dengan Roh Kudus ini merupakan pengalaman yang berterusan dan sukacita ini tidak berkesudahan. “Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? … Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” Penuh dengan Roh Kudus bermaksud bersama diam di dalam Tuhan, mengikatkan diri pada Tuhan dan menjadi satu roh dengan Tuhan (1 Kor 6:15-20; 1 Yoh 3:24).

 

  • Doa syafaat Roh Kudus (Rm 8:26,27)

“Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.” Roh Kudus dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita, berkongsi beban berat kita, dan memberikan doa syafaat untuk manusia dengan keluhan-keluhan penuh emosi sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian, kita dapat “beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan” dan berkomunikasi dengan Tuhan dengan lebih erat dan mendalam.

 

  • Membangun kerohanian (1 Kor 14:2,4)

Doa dalam bahasa roh berkata-kata kepada Tuhan. Walaupun tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya, tetapi oleh Roh Kudus ia mengucapkan hal-hal yang rahsia. Tujuannya adalah supaya manusia bersekutu dan berpadu dengan Tuhan dalam Roh agar membangun kebajikan manusia dan membangun kerohanian manusia.

 

  • Pengalaman khusus dalam doa
    • Melihat penglihatan dan mendapat wahyu / pernyataan (Kis 10:9-16, 16:9-10, 18:9-10, 22:17,21, 23:11)

Menerima wahyu / pernyataan Tuhan dalam doa dan dalam komunikasi rohani yang mendalam dengan Tuhan sama ada untuk menghiburkan atau untuk meneguhkan atau untuk menerima perintah.

  • Nyanyian rohani, tarian rohani, tangisan rohani, ketawa rohani

Kepenuhan dan gerakan Roh Kudus membuatkan manusia menyanyikan nyanyian rohani dengan roh mereka (1 Kor 14:15). Sebagai contoh, “nyanyian baharu” yang anggun dan merdu bagai kecapi yang dinyanyikan oleh orang-orang kudus yang dipanggil dan diselamatkan dalam kitab Wahyu (Why 5:9, 14:2,3); atau “tarian rohani” yang secara semula jadi disebabkan oleh gerakan Roh Kudus. Contoh-contoh lain ialah “tangisan rohani” dan “ketawa rohani” yang disebabkan oleh hati dan emosi manusia yang digerakkan oleh Roh Kudus. Semua ini merupakan pengalaman rohani yang biasa didapati dalam kalangan pemercaya dan juga merupakan persekutuan rohani dengan Tuhan di bawah bimbingan Roh Kudus.

  • Diangkat (2 Kor 12:2-4)

Pengalaman istimewa Paulus ini amat luar biasa. Pengalaman ini merupakan belas kasihan dan nikmat Tuhan yang membuatnya diangkat ke Firdaus dan mengetahui rahsia dunia rohani.