KEILAHIAN DAN KEMANUSIAAN YESUS
(Pendeta Xie Hong Jun)
Teras kepercayaan agama Kristian ialah mengenali siapakah Yesus, iaitu “Kristologi”. Paulus mempunyai frasa sebaran (kerygma) yang paling cemerlang untuk ini:
“Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.” (Rm 1:2-4).
Menurut daging ialah kemanusiaan Yesus, menurut Roh kekudusan pula ialah keilahian Yesus. Kedua-duanya adalah sempurna dalam diri Yesus, kemanusiaan yang sempurna, keilahian yang sempurna. Bagi kemampuan pemikiran manusia, ini ialah misteri yang tidak dapat difahami. Satu ialah kemanusiaan yang ada batasan, satu pula ialah keilahian yang tidak terbatas. Bagaimana kedua-duanya dapat digabungkan dalam diri Yesus? Kita hanya boleh memahami kemanusiaan dan keilahian Yesus “secara berasingan” dari catatan Alkitab. Jangan melampaui garisan ini dan ianya berhenti setakat ini.
KEILAHIAN YESUS
A. Melampaui masa
“Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” (Yoh 1:1-2).
“Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yoh 1:14).
“sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.” (Yoh 1:17).
Yesus ialah Firman. Dia sememangnya mendahului Yohanes (Yoh 1:30), dan juga mendahului Abraham (Yoh 8:58). Kelahiran Yesus bukanlah atas penyatuan lelaki dan perempuan melainkan pekerjaan Roh Kudus yang diturunkan ke atas Maria, anak dara yang belum berkahwin lalu dia mengandung dan melahirkan anak. Yesus dilahirkan dalam suatu masa dalam sejarah, tetapi bukan pada 12 Disember yang disebut sebagai hari Krismas. Ini pada asalnya merupakan perayaan pagan tuhan matahari Romawi. Gereja Ortodoks Yunani pula menjadikan 6 Januari sebagai hari Krismas. Bila harinya tidak penting, tetapi memang benar bahawa Yesus dilahirkan sebagai manusia. Apa yang lebih penting adalah, melihat dari sudut rohani, Yesus telah wujud sejak dahulu kala. Oleh itu, kita tidak perlu menyambut hari Krismas pada hari yang sama dengan perayaan kelahiran tuhan-tuhan pagan seolah-olah Dia tidak wujud sebelum dilahirkan dan menjatuhkan kedudukan Yesus kepada kedudukan tuhan-tuhan pagan. Yesus ialah Tuhan yang wujud sejak dahulu kala.
B. Menciptakan alam semesta
“Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” (Yoh 1:3).
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.” (Ibr 1:1-2).
“Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.” (Kol 1:15-16).
Yesuslah Tuhan yang menciptakan alam semesta.
C. Melampaui ruang
Ketika Yesus memanggil Natanael, mereka dipisahkan dengan jarak yang agak jauh. Namun Yesus telah mengetahui bahawa Natanael seorang Israel. Apabila Natanael bertanya dengan ragu-ragu: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” (Yoh 1:48).
Lazarus mati kerana sakit. Sebelum tiba di Betania, Yesus telah mengetahui bahawa Lazarus telah mati. Dia mahu pergi membangunkan dia dari tidurnya supaya dia bangkit. Yesus berkata kepada murid-murid: “”Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.” (Yoh 11:14-15).
D. Kuasa yang tidak terbatas
Yesus tiga kali membangkitkan orang mati: anak perempuan Yairus, anak tunggal kepada janda dan Lazarus. Tempoh kematian yang paling lama ialah empat hari. Menurut konsep adat orang Yahudi, orang yang telah mati untuk empat hari, mayatnya mula berbau busuk dan tidak mungkin akan bangkit. Orang yang mati kurang daripada empat hari pula mungkin bangkit. Semestinya, dalam perspektif perubatan moden, asalkan otak mati dan degupan jantung berhenti, ia ialah kematian, tidak mungkin akan bangkit. Namun, Yesus sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Dia berada, kemudian barulah Dia ke Betania. Lazarus sudah mati untuk empat hari, langsung tidak berkemungkinan untuk bangkit. Walau bagaimanapun, Yesus ialah Tuhan, Dialah kebangkitan dan hidup (Yoh 11:25).
Yesus dapat berjalan di atas air (Mat 14:22-33), meneduhkan angin dan danau (Mrk 4:35-41), orang-orang sakit memohon diperkenankan hanya menjamah jubah-Nya saja, dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh (Mrk 6:56).
E. Kemuliaan Tuhan
Doa Yesus sebelum menghadapi penderitaan, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” (Yoh 17:5).
Yesus ialah Anak Manusia yang telah turun dari syurga tetapi tetap berada di syurga (Yoh 3:13). Melihat dari sudut rohani, itu melampaui pemisahan antara langit dan bumi. “Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh 10:30), Anak dan Bapa adalah satu. Cuma kini Dia muncul di hadapan manusia dengan identiti Anak Manusia, merupakan “Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia” (1 Tim 3:16), “dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Kol 2:9).
Menurut daging, keturunan Israel menurunkan Yesus dalam keadaan-Nya sebagai manusia, namun menurut sifat keilahian, Dia yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya (Rm 9:5).
Menurut manuskrip yang berwibawa dan boleh dipercayai bagi Injil Yohanes 1:18, Yesus merupakan satu-satunya Tuhan di sisi Bapa. Terjemahan Bahasa Inggeris NIV diterjemahkan berdasarkan manuskrip ini:
“No one has ever seen God, but God the One and Only, who is at the Father’s side, has made him known.”
KEMANUSIAAN YESUS
Yesus dilahirkan sebagai manusia. Dia dilahirkan dalam palungan di rumah penginapan di Betlehem dan disaksikan oleh gembala-gembala. Ketika genap lapan hari, bayi Yesus disunatkan (Luk 2:21).
Ketika berusia dua belas tahun, Yesus pergi ke bait suci untuk memegang perayaan Paskah. Dia duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka (Luk 2:46), mempelajari Firman dan hikmat dalam Alkitab. Jika dilihat dari sudut pandangan manusia, Yesus perlu belajar untuk memahami Alkitab.
Memandangkan Yesus ada tubuh daging, Dia juga akan merasa lapar. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus (Mat 4:1-2). Iblis datang mencobaiNya dengan menyuruh Dia memerintahkan supaya batu-batu menjadi roti. Yesus benar-benar telah lapar. Jikalau tidak, Iblis tidak perlu mencobaiNya sedemikian.
Yesus juga berasa sangat letih dan dahaga oleh perjalanan. Dia perlu berehat dan minum air (Yoh 4:6). Dia meminta air minum daripada perempuan Samaria tetapi ditolak lalu membuka jalan kepada perbincangan tentang air hidup.
Hati Yesus yang penuh belas kasihan menggerakkan manusia. Dia sememangnya tahu bahawa kematian Lazarus hanyalah untuk sementara sahaja, dan sebentar nanti Dia akan membangkitkannya. Namun apabila Yesus melihat orang-orang Yahudi yang datang menghibur itu menangis, Maria juga menangis, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu, maka menangislah Yesus. Yesus pada ketika ini perlu dilihat kemanusiaanNya dari persepktif manusia dan bukan dilihat dari perspektif keilahian. Jika tidak, tidak dapat difahami bahawa Tuhan adalah mahakuasa, tetapi mengapakah Dia bersedih? Mengapa Dia menangis?
Segala kelemahan kemanusiaan telah dilalui dan dirasai oleh Yesus, hanya Dia tidak berbuat dosa (Ibr 4:15). Dia anak dari darah dan daging, sama seperti kita, dengan itu, Dia dapat mengalami kematian supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa ke atas maut (Ibr 2:14). Yesus ada tubuh daging. Dengan itu, Dia dapat mempersembahkan korban penghapus dosa dan pendamaian bagi kita. Paulus berkata: “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.” (Rm 8:3).
Apabila berhadapan dengan penderitaan kayu salib, Tuhan juga berasa sangat takut dan gentar, hatiNya sangat sedih, seperti mahu mati rasanya (Mrk 14:33-34). Maka, Dia perlu doa bersungguh-sungguh, peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah, malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya dalam melalui penderitaan salib (Luk 22:39-46).
Yesus menang dalam kemanusiaan dan menjadi sumber kemenangan kita. Asalkan kita sudi mengikuti jejak Yesus, dengan bersandarkan pertolongan Roh Kudus, kita juga dapat mengatasi cobaan dan godaan daging seperti Yesus.
KESIMPULAN
Dalam aspek keilahian, Tuhan Yesus menunjukkan rupa Tuhan. Dalam aspek kemanusiaan, Dia menunjukkan rupa seorang hamba. Oleh yang demikian, semasa kita mendalami Alkitab, bila kita harus memahaminya dari aspek keilahian dan bila pula kita harus memahaminya dari aspek kemanusiaan? Ini merupakan satu butiran utama yang kita perlu kaji dengan lebih mendalam.