PANDUAN PEMBACAAN KISAH PARA RASUL
(Xie Xi Hai)
Kitab Kisah Para Rasul merupakan kesinambungan daripada kitab Injil Lukas. Kitab Kisah Para Rasul menceritakan Tuhan Yesus bersama dengan para rasul selama empat puluh hari setelah Dia bangkit dan sebelum terangkat ke syurga serta berbicara tentang hal Kerajaan Tuhan dengan mereka. Ketika para rasul menerima Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan pada hari Pentakosta, mereka bersaksi tentang Tuhan Yesus dengan berani. Dengan adanya penyertaan Tuhan, tanda dan mukjizat telah dinyatakan, para pemercaya juga tidak takut dengan segala macam halangan dan penganiayaan. Oleh itu, Injil Tuhan dengan cepat tersebar ke pelbagai tempat dan mendirikan gereja (jemaat) Tuhan. Kitab Kisah Para Rasul mencatatkan kisah sehingga Paulus dihantar ke Rom.
Kerja Roh Kudus dapat dilihat di merata-rata dalam kitab Kisah Para Rasul, samada kuasa untuk menyatakan tanda-tanda dan mukjizat, atau mendorong manusia untuk bertaubat dan kembali kepada Tuhan. Oleh itu, kitab ini juga disebut sebagai “Kisah Roh Kudus.” Antaranya, gerakan kerja diwakili oleh tokoh-tokoh. Maka, hanya kerja-kerja rasul Petrus, Yohanes, dan Paulus sahaja yang banyak dikisahkan. Pekerja-pekerja lain pula diceritakan secara ringkas. Sebilangan besar daripada dua belas rasul juga tidak disebut. Hal ini bukan bermaksud mengabaikan mereka, atau mereka tidak mempunyai prestasi kerja, tetapi jika ingin mencatatkan isi kandungan bagi setiap orang, tempat dan kerja suci secara terperinci, adalah dikhuatiri bahawa penulisan itu tidak akan selesai (rujuk: Yoh 20:30, 21:25). Hanya daripada beberapa catatan ini, kita sudah dapat memahami betapa para rasul dan pemercaya seia sekata, saling menyokong, dan bersama-sama membangun gereja (jemaat) Tuhan di bawah pimpinan Roh Kudus.
A. Penulis: Lukas, seorang doktor (tabib) (Kol 4:14), juga seorang daripada bangsa asing. Umum mempercayai bahawa dia mula menyertai pasukan kerja penginjilan Paulus ketika dia berada di Troas (Kis 16:8-10).
B. Masa dan tempat penulisan: Sekitar tahun 61-63 Masihi, diselesaikan di Rom.
C. Tokoh-tokoh yang berkaitan dalam kitab Kisah Para Rasul:
- Agripa I: Cucu Herodes yang Agung. Dia membunuh rasul Yakobus (Kis 12:1-2) dan menangkap Petrus bahkan ingin membunuh dia, tetapi malaikat menyelamatkan Petrus dari penjara. Kemudian, Tuhan menghukumnya kerana kecongkakannya dan dia mati dimakan cacing-cacing (Kis 12:23).
- Agripa II: Anak Agrippa I, turut serta dalam menghakimi Paulus (Kis 25:13).
- Sergius Paulus: Gabenor di Siprus pada tahun 47-48 Masihi (Kis 13:7).
- Galio: Gabenor di Akhaya, Korintus (Kis 18:12).
- Feliks: Wali negeri pada tahun 52-58 Masihi. Dia membiarkan Paulus tetap dalam penjara di Kaisarea demi kepentingan peribadi (Kis 24:27). Walaupun tidak ada bukti untuk menahan Paulus, dia tetap tidak mahu membebaskannya.
- Perkius Festus: Mengambil alih tugas Feliks sebagai wali negeri pada tahun 58 Masihi. Setelah menghakimi Paulus, dia menghantar Paulus ke Rom untuk mengajukan banding sesuai dengan permintaan Paulus sebagai warganegara Rom (Kis 25:1).
D. Tiga perjalanan penginjilan luar Paulus
1. Kali pertama: Sekitar tahun 47-49 Masihi, bertolak dari Antiokhia di Siria ke Siprus, Perga di Pamfilia, Antiokhia di Pisidia, Ikonium, Listra, Derbe dan kembali ke Antiokhia di Siria (Kis 13:4-14:28).
2. Kali kedua; Sekitar tahun 50-52 Masihi, bertolak dari Antiokhia di Siria ke Derbe, Listra, Troas, Filipi, Tesalonika, Atena, Korintus, pergi ke Yerusalem dan kembali ke Antiokhia (Kis 15:40-18:22).
3. Kali ketiga: Sekitar tahun 53-57 Masihi, bertolak dari Antiokhia di Siria, menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia, pergi ke gereja-gereja di Efesus, Makedonia, membuat keputusan pergi ke Yerusalem dan ditangkap di kota itu (Kis 18:23-21:30).
• Selepas ditangkap, Paulus dipenjarakan di Kaisarea selama dua tahun dan kemudian dihantar ke Rom pada sekitar tahun 60 Masihi. Dia dipenjarakan lagi di Rom selama dua tahun dan dibebaskan pada tahun 62 Masihi. Perjalanannya selepas itu tidak dicatat dengan terperinci dalam Alkitab.
E. Pengajaran penting Kisah Para Rasul:
1. Persediaan sebelum menyebarkan firman: Tuhan Yesus berpesan: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Mat 28:19). Dia berkata lagi: “Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis 1:8). Tugas inilah yang diterima oleh para rasul. Betapa hebatnya tugas ini. Namun Tuhan Yesus juga memahami persekitaran sukar yang dihadapi oleh murid-murid semasa menyebarkan firman. Oleh itu, Dia berjanji kepada para murid dan memperlengkapi mereka. Kasih karunia yang diterima oleh murid-murid juga merupakan janji yang selalu kita kejar dan terima dalam kerja pembangunan gereja rohani dan penyebaran Injil pada hari ini.
2. Melihat Tuhan yang bangkit: “Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup.” (Kis 1:3). Ketika memberitakan Injil, Tuhan telah banyak kali bernubuat tentang penderitaan dan kebangkitan-Nya, namun para rasul tidak dapat memahaminya sepenuhnya (Luk 9:22,45). Oleh itu, ketika Tuhan dicelakai, hati para rasul berasa sangat takut dan mereka bersembunyi di merata tempat. Mana mungkin mereka berani tampil untuk memberitakan Injil Tuhan? Oleh itu, setelah Tuhan bangkit, Dia sering menampakkan diri kepada mereka untuk meneguhkan iman mereka supaya mereka tidak lagi berasa takut.
3. Memahami kebenaran: Setelah Tuhan bangkit, “Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.” (Kis 1:3). Tujuannya adalah supaya murid-murid benar-benar memahami Injil Kerajaan Tuhan, dapat mengajar orang dengan betul dan memimpin mereka ke dalam anugerah keselamatan Tuhan, tidak lagi percaya dengan kepercayaan tahyul dan tidak lagi berasa ragu-ragu. Dengan itu, mereka dapat mempertahankan iman kepercayaan dan tidak disesatkan oleh ajaran atau agama sesat dalam pelbagai jenis persekitaran.
4. Menerima Roh Kudus: Tuhan melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa (Kis 1:4) kerana “kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu.” (Kis 1:8). Murid-murid semua pun bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama seperti yang diperintahkan oleh Tuhan (Kis 1:14). Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun ke atas mereka dari syurga dan mereka mendapat kekuatan baru lalu mula bersaksi tentang Tuhan dengan berani dan aktif tanpa gentar dengan segala macam halangan. Hari ini, kita juga ada penyertaan Roh Kudus. Kita harus terus berdoa memohon kepenuhan Roh Kudus dan menyebarkan anugerah keselamatan Tuhan.
5. Mengesahkan kedatangan semula Tuhan: Setelah berkumpul dengan murid-murid selama empat puluh hari, Tuhan yang bangkit pun terangkat ke syurga dengan disaksikan oleh murid-murid. Ada malaikat yang bersaksi: “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kis 1:9-11). Pengharapan ini diterima oleh murid-murid secara peribadi, dan mereka tidak meraguinya. Kita juga boleh mengesahkan pengharapan tentang Tuhan akan datang semula dan menjadikannya sebagai daya pendorong bagi pelayanan yang aktif. Seperti ayat suci mengatakan: “Dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.” (Ibr 3:6).
6. Organisasi yang sempurna: Murid-murid berdoa dengan tekun di samping berbincang lalu akhirnya Matias dipilih sebulat suara dan dengan kepemimpinan Tuhan untuk melengkapi dua belas rasul (Kis 1:21-26). Tujuannya adalah untuk memiliki organisasi yang sempurna supaya ada pembahagian dan kerjasama yang baik, dan dapat bersaksi untuk Tuhan secara aktif. Dalam gereja pada hari ini, kita juga harus memiliki semangat kerendahan hati dan tolong-menolong, organisasi yang sempurna, dan menggunakan pelbagai karunia agar setiap orang pemercaya dapat dibangunkan.
7. Kehidupan gereja (jemaat) pada zaman rasul: Apabila mempelajari kitab Kisah Para Rasul, kita akan sangat tertarik dengan kehidupan yang ditunjukkan oleh para pemercaya pada masa itu. Hal ini kerana mereka rela dipenuhi dan diubah oleh Roh Kudus. Renungan prestasi mereka akan membuatkan kita aktif mengejar:
- Kehidupan yang penuh dengan kecergasan: “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.” (Kis 2:46). Pemercaya dalam Tuhan menerima ajaran Tuhan dengan kerinduan dan kerendahan hati, menurutinya dengan tulus ikhlas, selalu berkomunikasi, saling menasihati, dan saling membangun, berdoa dengan tekun, dan melayani Tuhan. Kecergasan sedemikian menyatakan “hidup yang berkelimpahan” yang diberikan oleh Tuhan (Yoh 10:10). Kehidupan iman kepercayaan yang cergas ini harus ditunjukkan oleh setiap orang pemercaya.
- Kehidupan yang penuh dengan kasih: “Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” (Kis 2:44-45). Murid-murid dapat mengambil berat dan menjaga antara satu sama lain kerana kasih Tuhan yang besar. Mereka tidak lagi membezakan antara kaya dengan miskin, sebaliknya memperlihatkan semangat kekeluargaan dalam Tuhan sehingga mereka dapat menarik lebih banyak orang untuk memasuki kasih karunia Tuhan (Kisah 7:7). Kini, walaupun kita tidak perlu meneladani mereka dalam menjalani kehidupan secara berkumpulan, tetapi kita perlu meneladani semangat mereka dalam memandang ringan tentang dunia dan semangat saling mengasihi supaya kemuliaan dan kasih karunia Tuhan Yesus mendapat pujian.
- Kehidupan yang penuh dengan sukacita: “… tiap-tiap hari… makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.” (Kis 2:46-47). Bukan hanya dipenuhi dengan sukacita rohani kerana saling mengasihi dan berkomunikasi, tetapi juga dapat bersukaria kerana merasai penghiburan dan penyelamatan Tuhan selepas berdoa dan serahkan kepada Tuhan semasa menghadapi pelbagai penganiayaan (Kis 4:23-24), atau bergembira oleh sebab Tuhan menambah kekuatan sehingga tidak takut dengan kesusahan kerana telah dianggap layak menderita penghinaan oleh kerana Nama Yesus (Kis 5:41). Janji dan pengalaman sukacita rohani ini juga harus dikenalpasti dan dikejar oleh kita.
- Kehidupan yang penuh dengan maruah / martabat: “Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.” (Kis 2:43). “Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.” (Kis 5:13). Kehidupan dan perbuatan pemercaya mengalami perubahan yang besar serta menjadi kesaksian yang indah kerana kepercayaan mereka kepada Tuhan. Mereka juga sehati dalam doa bersama-sama. Tuhan mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat melalui tangan para rasul untuk memimpin ramai orang datang percaya kepada Tuhan dan supaya semua orang menghormati gereja (jemaat). Nampaknya, kehidupan mereka adalah penuh dengan kesaksian dan maruah / martabat. Pada hari ini, mungkin ada ramai orang yang tidak dapat memahami iman kepercayaan kita, tetapi kita boleh menyatakan maruah / martabat iman kepercayaan melalui kesaksian sebagai terang dan garam supaya Tuhan Yesus mendapat kemuliaan.
8. Unsur-unsur penting perkembangan gereja pada zaman rasul: “Pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” (Kis 2:41), “Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.” (Kis 4:4). Kita benar-benar cemburu dan bersyukur melihat perkembangan gereja yang pesat ini. Mengapa gereja pada zaman rasul boleh menjadi seperti ini? Aspek-aspek utamanya akan dibincangkan sebagai teladan dan rujukan dalam penyebaran Injil pada hari ini:
- Doa yang tekun: Murid-murid semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama sesuai dengan pesanan Tuhan Yesus sebelum Dia terangkat ke syurga (Kis 1:14). Roh Kudus yang dicurahkan kepada mereka lebih lagi mendorong roh dan fikiran mereka. Dalam kitab Kisah Para Rasul, teladan murid-murid yang berdoa dengan tekun dapat dilihat dalam banyak bahagian (Kis 4:31, 12:5). Oleh itu, tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat sangat nyata, menggerakkan hati manusia, membuatkan manusia meninggalkan tuhan-tuhan palsu dan kembali kepada Tuhan yang benar. Kini, dalam perihal doa, kita harus bekerja keras untuk meminta Tuhan memulihkan perbuatan-Nya, bukan hanya kerana kepenuhan Roh kudus dapat mengubah kelemahan seseorang, tetapi juga untuk menarik lebih banyak orang memasuki pintu kasih karunia Tuhan dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat.
- Kesaksian hidup yang indah: Daripada kehidupan gereja di bahagian atas, kita dapat memahami bahawa murid-murid dapat memberikan kesaksian yang baik dalam hidup mereka, dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan (Kis 2:47). Mereka dapat menyatakan ajaran Tuhan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga.” (Mat 5:16). Oleh itu, kita harus menetapkan tekad kita, memohon Tuhan untuk menambah kekuatan kita, mengejar pertumbuhan rohani, menjalankan fungsi sebagai terang dan garam, dan menarik orang untuk datang mendekati anugerah keselamatan Tuhan.
- Pemberitaan aktif oleh pekerja: Setelah para rasul menerima Roh Kudus dari syurga, mereka tidak lagi berasa takut seperti sebelumnya. Mereka berdiri dan memberitakan Injil Tuhan dengan bersungguh-sungguh. Walaupun menghadapi banyak ancaman, penganiayaan, dan pemenjaraan, mereka berkata: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” (Kis 4:19-20). Tuhan juga memberikan kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat kepada mereka supaya mereka dapat membimbing orang mengenal Tuhan yang benar. Mereka juga merancang secara aktif. Contohnya Petrus dan Paulus menyebarkan Injil ke merata tempat dan mendirikan gereja. Semangat kerja para rasul patut diteladani.
- Kesaksian pemercaya: Para pekerja bekerja keras untuk menyebarkan Injil, manakala pemercaya pula terus memberikan kesaksian. Contohnya ketika dianiaya, mereka bersembunyi di merata tempat dan mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil (Kis 8:4). Contoh lain adalah apabila melihat atau mendengar bahawa ada orang yang bersedia menyelidiki Injil atau ada orang yang sudah percaya kepada Tuhan, para rasul akan mengutus orang untuk membantu kerja penggembalaan sehingga bilangan jemaat bertambah dengan lebih cepat (Kis 11:19-24). Nampaknya, kerja penginjilan merupakan amanat yang perlu dipikul oleh seluruh gereja (jemaat). Jika kita dapat membahagikan kerja, bekerjasama dan saling menyokong, pastinya bilangan orang yang percaya kepada Tuhan akan meningkat dengan lebih banyak.
- Pentadbiran gereja: Apabila bilangan orang yang percaya kepada Tuhan bertambah banyak, beberapa masalah pasti akan timbul kerana kelemahan sifat manusia. Para rasul dapat mengatasinya dengan cepat berdasarkan kebenaran. Tindakan tersebut bukan hanya menunjukkan kuasa yang dipercayakan oleh Tuhan, tetapi juga membolehkan gereja (jemaat) dibangunkan dan juga menghapuskan ragi yang akan merosakkan gereja (jemaat) lalu menjadikan gereja lebih maju. Sebagai contoh, mereka menyelesaikan masalah pelayanan dalam kehidupan secara berkumpulan sehingga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya (Kis 6:1-7). Sebagai contoh lagi, mereka menegur orang-orang yang berniat menipu Tuhan (Kis 5:1-11) dan orang-orang yang mempunyai pemikiran jahat kerana kejahilan (Kis 8:18-24). Mereka juga membincangkan masalah sunat dengan hati yang menghormati kebenaran dan membuat keputusan yang baik untuk menghibur dan mendorong gereja-gereja (jemaat-jemaat) (Kis fasal 15). Dalam gereja pada hari ini, kita juga perlu berhadapan dengan banyak masalah. Kita harus memohon hikmat daripada Tuhan agar setiap orang dapat memiliki roh dan fikiran yang berpusat pada kebenaran, bersama-sama percaya dan taat pada pentadbiran gereja, sehingga semua pemercaya dapat didorong dan dapat menarik perhatian orang untuk mempercayai kebenaran.
KESIMPULAN
Mengkaji kitab Kisah Para Rasul membolehkan kita melihat keindahan, sukacita, dan kekuatan dalam perkembangan gereja (jemaat). Kiranya kita dapat mengubah hati kita menjadi tindakan, saling mendorong dan berusaha bersama-sama supaya gereja yang benar pada hari ini dapat menyelesaikan misi memulihkan gereja pada zaman rasul, menyebarkan Injil ke seluruh dunia dan menantikan kedatangan semula Tuhan.